Tol Sedyatmo Kunci Pembangunan Bandara Soetta

Giri Hartomo, Jurnalis
Sabtu 16 Maret 2019 15:44 WIB
Gerbang Tol (Foto: Antara)
Share :

JAKARTA - Ruas Tol Prof. Dr. Ir. Soedijatmo dari tahun ke tahun terus mengalami peningkatan pelayanan terhitung sejak 2016 lalu, hingga hasilnya dapat dirasakan para pengguna jalan tol yang menghubungkan antara ibukota dengan Bandara Internasional Soekarno-Hatta tersebut pada 2019 ini. Tak hanya itu, ruas tol yang dikelola oleh PT Jasa Marga (Persero) Tbk.

Sejak tahun 1985 itu saat ini tak hanya sebagai akses utama menuju bandara, melainkan juga berperan untuk menggerakan pertumbuhan kawasan disekitarnya. Hal itu diungkapkan oleh Pengamat Perkotaan dan Dosen Teknik Planologi Universitas Trisakti, Yayat Supriatna.

Menurutnya, perkembangan Bandara Soekarno-Hatta sangat bergantung pada kondisi Tol Soedijatmo, dimana kawasan bandara kini telah tumbuh dan berkembang menjadi kawasan Aerocity, pada posisi tersebut Tol Soedijatmo menjadi tulang punggung pertumbuhan kawasan sekitarnya.

"Volume bangkitan perjalanan menuju Bandara saat ini telah melayani lebih dari 66 juta penumpang, diperkirakan pada tahun 2025 seiring dengan pengembangan Terminal IV Bandara Soekarno-Hatta akan melayani 100 juta penumpang. Lonjakan dan pertumbuhan yang sangat meningkat ini membutuhkan perhatian dan dukungan pemeliharaan yang maksimal agar pengguna jalan Tol Soedijatmo tetap memperoleh pelayanan sesuai SPM (Standar Pelayanan Minimal) yang telah ditetapkan," ujarnya melalui keterangan tertulis, Sabtu (16/3/2019).

Berbagai upaya pemenuhan SPM Tol Soedijatmo telah dilakukan PT Jasa Marga sejak Oktober 2016 hingga saat ini, untuk layanan konstruksi diantaranya meliputi perjaan pemeliharaan Scraping Filling Overlay dan rekonstruksi, antisipasi genangan dampak curah hujan tinggi, monitoring kondisi saluran/drainase dan tanggul, normaliasai reservoir Simpang Susun Penjaringan KM 26+000, beautifikasi di ruas jalan tol, penataan lansekap pada area GT Kapuk dan KM 20+000 s.d KM 32+000, pemeliharaan penerangan jalan tol, pemeliharaan kebersihan gerbang tol dan gardu tol, serta pencucian lajur transaksi di gerbang tol.

Untuk layanan transaksi, Jasa Marga telah mengoperasikan 7 Gardu Tol OAB (Oblique Approach Booth) di Gerbang tol Cengkareng untuk menambah kapasitas transaksi; pengoperasian 18 Mobile Reader untuk meningkatkan kapasitas transaksi, melakukan integrasi tarif tol pada GT Kamal 1 dan 3, semula hanya mentransaksikan Tarif ruas Jalan Tol Prof Dr. Ir. Soedijatmo menjadi mentransaksikan dua tarif yakni Tol Soedijatmo dan JORR integrasi.

Hal itu dilakukan guna mengurangi titik transaksi pada arah menuju JORR W1, pengoperasian 4 titik top up tunai yakni GT Cengkareng (2 unit), GT Kapuk (1 unit), GT Kamal 1 (1 unit), serta peningkatan kapasitas transaksi pada GT Kamal 1 yang semula 7 Gardu menjadi 9 Gardu Operasi

Halaman:
Share :
Follow WhatsApp Channel Okezone untuk update berita terbaru setiap hari
Topik Artikel :
Berita Terkait
Terpopuler
Telusuri berita Finance lainnya