Oleh karena itu lanjut Arief, seharusnya Indonesia melakukan inovasi yang memiliki identitas sendiri. Maksudnya, boleh saja Indonesia mengembangkan industri akan tetapi harus sesuai dengan khas dari Indonesia.
"Lalu boleh enggak kita buat manufaktur di China boleh. Tapi masalahnya bisa enggak kita jadi yang terbaik," jelasnya
Arief pun mengibaratkan industri ini seperti sebuah perusahaan. Biasanya perusahaan yang tidak memiliki portofolio hasil produknya sendiri akan kalah dengan perusahaan yang memiliki keunikan pada produknya.
"Kalau di perusahaan. Pasti ditanya portofolio bisnis anda apa ? Enggak punya. Berarti anda enggak punya perusahaan. Kalau dia enggak ada top of mindnya," kata Arief
(Kurniasih Miftakhul Jannah)