Tiket Pesawat Bukan Penyumbang Utama Terjadi Inflasi
Dia menjelaskan, memang tarif tiket pesawat menyumbang inflasi pada Maret 2019 namun bukan komoditas utama. Faktor utama pendorong inflasi adalah kelompok kesehatan dan sandang.
"Jadi ini (tiket pesawat) memberikan kontribusi tapi bukan yang utama ya," ucapnya.
Akan tetapi, lanjut Kecuk, kenaikan angka inflasi pada transportasi udara ini sangat tidak wajar. Mengingat jika pengalaman tahun-tahun sebelumnya,angka inflasi dari transportasi udara seharusnya mengalami penurunan.
Di menjelaskan, biasanya pengaruh kenaikan tiket udara pada inflasi sendiri terjadi pada masa-masa libur panjang dan sekolah. Seperti pada saat natal dan tahun baru, lebaran dan puasa, sedangkan pada Maret ini tidak terlalu banyak libur.
"Biasanya angkutan udara ini adanya di Januari, tapi ternyata masih ada juga di Februari, kemudian sampai Maret juga masih terasa 0,03%," ucapnya.
Mahalnya Tiket Pesawat Berimbas Penurunan Penumpang
Sejalan dengan terjadinya inflasi pada harga tiket pesawat, BPS juga mencatat jumlah penumpang transportasi udara mengalami penurunan per Februari 2019. Seperti diketahui, harga tiket pesawat mengalami kenaikan tinggi sepanjang periode Februari-Maret 2019.
Kecuk menyebut, penurunan penumpang sekitar 15,64% menjadi 5,63 juta, turun jauh dari posisi Januari 2019 yang sebanyak 6,6 juta. Penurunan ini alasannya, karena mahalnya harga tiket pesawat sehingga mengurangi minat masyarakat untuk menggunakan moda transportasi tersebut.
"Memang persoalan harga tiket yang menjadi keluhan, itu terlihat di berbagai airport," katanya.
(Kurniasih Miftakhul Jannah)