JAKARTA - Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) terus mengejar pembangunan hunian sementara (huntara) untuk korban bencana di Palu dan Donggala.
Kepala Satuan Tugas (Satgas) Penanggulangan Bencana Kementerian PUPR Arie Setiadi Moerwanto mengatakan, ada beberapa kendala yang harus dihadapi oleh pihaknya untuk menyediakan hunian kepada masyarakat. Kendala pertama adalah akses listrik air bersih.
"Problemnya adalah listrik dan air. Seperti diketahui listrik dan air sangat susah di Palu," ujarnya dalam acara paparan di Kementerian PUPR, Jakarta, Senin (8/4/2019).
Baca Juga: Korban Gempa Sulteng Bisa Huni 1.200 Huntara Mulai Desember
Sebagai salah satu contohnya adalah pembangunan rumah sementara di Palu. Dari 285 rumah yang sudah dibangun di Palu, baru 281 huntara yang memiliki akses 100% air bersih dan listrik.