TANGERANG – PT Garuda Indonesia (Persero) Tbk (GIAA) mengantongi laba bersih (net income) sebesar USD20 juta. Laba tersebut didapat pada masa low season di Januari hingga Maret 2019.
Sebelumnya, dalam kurun waktu lima tahun terakhir, Garuda Indonesia selalu mengalami kerugian sekitar USD90 juta pada season tersebut.
"Ada pola baru yang kita lakukan pada low season tersebut, makanya bisa raih untung sekitar USD20 juta," ungkap Direktur Niaga Garuda Indonesia Pikri Ilham Kurniasyah, di Kantor Garuda Indonesia, Bandara Internasional Soekarno Hatta, Tangerang, Rabu (24/4/2019).
Dikatakan Pikri, strategi yang dilakukan pihaknya hingga mencapai keuntungan tersebut yakni merubah ritme maskapai, yang awalnya menerapkan mahzab lama di dunia penerbangan, yakni semakin tinggi di udara maka cost yang dikeluarkan menurun.
Baca Juga: Keuangan Garuda Indonesia Diklaim Membaik 5 Tahun Terakhir