Jejak Bisnis Nabi Muhammad SAW, 2 Metode Keberhasilan

Rani Hardjanti, Jurnalis
Kamis 09 Mei 2019 04:25 WIB
Ilustrasi: Shutterstock
Share :

Karena itu, intuisi Nabi Muhammad SAW begitu terasah. Kendati setelah menjadi Nabi yang selalu dibimbing melalui wahyu, intuisi Nabi Muhammad SAW sendiri sangat tajam terhadap orang-orang dan lingkungan di sekitarnya.

Uniknya, dalam buku 'The 100', Michael Hart menobatkan Nabi Muhammad SAW sebagai figur paling berpengaruh sepanjang sejarah manusia, mengalahkan figur besar mana pun. Sekurang-kurangnya ada dua alasan untuk itu. Seperti dikutip dari buku ‘Muhammad sebagai Pedagang’ karya Ippho Santosa dan Tim Khalifah terbitan Elex Media Komputindo, Kamis (9/5/2019), berikut penjelasannya.

Baca Juga: Jejak Bisnis Nabi Muhammad SAW, Sukses Berdagang di Usia 25 Tahun

1. Nabi Menerapkan Karakter Sintesis

Nabi Muhammad SAW menepatkan diri dengan general. Buktinya, seorang Muhammad pernah menjadi penggembala dan pernah pula menjadi entrepreneur. Ia pernah menjadi orang miskin, orang biasa, hingga pernah pula menjadi orang kaya. Nabi Muhammad SAW juga pernah menjadi panglima perang hingga kepala negara. Ia pernah menjadi bujangan dan pernah pula menjadi kepala rumah tangga. Dialah satu-satunya nabi yang memiliki rentang pengalaman sedemikian luas, sehingga layak diteladani oleh siapa pun.

2. Menerapkan Metode Duplikasi

Nabi Muhammad SAW memilih cara-cara yang sangat alami dan manusiawi, bisa diteruskan, dan bisa ditiru, baik sebagai Nabi, entrepreneur, panglima perang, kepala negara, maupun kepala rumah tangga.

(Kurniasih Miftakhul Jannah)

Halaman:
Lihat Semua
Share :
Follow WhatsApp Channel Okezone untuk update berita terbaru setiap hari
Topik Artikel :
Berita Terkait
Terpopuler
Telusuri berita Finance lainnya