Saat menikah, Nabi juga ternyata sanggup menyerahkan 20 unta muda sebagai maskawin. Jika dirupiahkan pada konteks saat ini maka jumlah maskawinnya sekira Rp1 miliar. Itu adalah angka yang tidak sedikit. Padahal semasa merintis bisnis, ia tidak mengantongi modal sepeser pun.
Nah, apa rahasianya? Tidak lain, tidak bukan, rahasianya terletak pada kepercayaan.
Berbekal kepercayaan itulah Muhammad mengelola modal orang lain, baik dengan sistem upah ataupun bagi hasil. Adapun terkait entrepreneurship, ia mengelola modal orang lain dengan sistem upah ataupun bagi hasil.
Begitulah Nabi Muhammad Shallallahu alaihi wasallam sebagai seorang entrepreneur. Demikian pula istrinya dan sahabat-sahabtnya.
Islam pun masuk ke Tanah AIr dibawa oleh entrepreneur Muslim dari Timur Tengah dan China yang singgah. Tidak terkecuali santri-santri zaman dahulu yang mengabdikan dirinya sebagai pedagang, kendati dalam lingkup yag terbatas (skala kecil). (rhs)
(Fetra Hariandja)