JAKARTA - Miliarder di wilayah Asia-Pasifik menderita kerugian besar tahun lalu, dengan total kekayaan dan jumlah total mereka anjlok cukup dalam. Populasi miliarder kawasan ini turun 13% dan total kekayaan mereka turun 8% pada 2018.
Menurut perusahaan data Wealth-X's 2019 Billionaire Census, dilansir dari CNBC, Selasa (14/5/2019), dengan persentase tersebut, kekayaan 109 miliarder di Asia-Pasifik turun dan total kekayaan gabungan mereka sebesar USD212 miliar. Penurunan terbesar terjadi di empat negara: China, Hong Kong, India, dan Singapura.
Baca Juga: Miliki Rp413 Triliun, Dua Bersaudara Sri-Gopi Hinduja Terkaya di Inggris
Kinerja yang lemah di pasar saham, perang dagang AS-Tiongkok yang sedang berlangsung, dan volatilitas pasar uang negara berkembang menjadi penyebab kerugian bagi miliarder secara global.
Menurut Wealth-X, kekayaan miliarder global turun 7% pada 2018 dan populasi miliarder keseluruhan turun 5,4%. Ini merupakan penurunan kedua terbesar sejak krisis keuangan 2008.
Amerika Utara adalah satu-satunya wilayah yang mencatat pertumbuhan, dengan populasi miliardernya naik 3%. Miliarder AS khususnya diuntungkan dari suku bunga yang lebih tinggi dan paket reformasi pajak administrasi Trump, tulis laporan itu.