"Jadi ini solusi bagi pembiayaan jangka pendek bagi investor. Ini pilihan dengan return lebih baik antara penempatan dana di bank atau luar bank," ujarnya.
Kehadiran SBK, kata Agusman, semakin memperkaya instrumen di pasar keuangan. Hal ini semakin memudahkan menjalankan kebijakan moneter.
"Kalau sekarang instrumen minim, bisa dikatakan volatilitas di suku bunga hingga nilai tukar sangat besar. Asing akan cepat keluar termasuk investor sangat terbatas. Dengan demikian sulit bagi BI untuk masuk ke sektor riil," ujarnya.
(Kurniasih Miftakhul Jannah)