Belum Serahkan Lapkeu 2018, 10 Perusahaan Kena Suspensi

Fakhri Rezy, Jurnalis
Selasa 02 Juli 2019 11:36 WIB
saham (Shutterstock)
Share :

JAKARTA - PT Bursa Efek Indonesia (BEI) menghentikan perdagangan saham beberapa perusahaan. Tidak tanggung-tanggung, hari ini ada sekira 10 emiten yang disuspensi.

Mengutip laman resmi BEI, Jakarta, Selasa (2/7/2019), adapun ke 10 emiten tersebut hingga tanggal 29 Juni 2019 belum menyampaikan laporan keuangan tahunan per 31 Desember 2019 dan/atau belum melakukan pembayaran denda atas keterlambatan penyampaian laporan keuangan tersebut.

 Baca juga: Pabrik Berhenti Operasi, BEI Suspensi Saham Kertas Basuki

mengacu pada ketentuan II.6.3. Peraturan nomor I-H, tentang sanksi, bursa telah memberikan peringatan tertulis III dan tambahan denda sebesar Rp150.000.000 kepada perusahaan tercatat yang terlambat menyampaikan laporan keuangan dan/atau belum melakukan pembayaran denda atas keterlambatan penyampaian laporan keuangan dimaksud.

 

Atas dasar hal tersebut di atas, bursa melakukan penghentian sementara perdagangan efek di pasar reguler dan pasar tunai sejak sesi I perdagangan Efek tanggal 1 Juli 2019, yakni:

 Baca juga: Bayar Denda, Saham Mitra International Bisa Diperdagangkan Kembali

1. PT Bakrieland Development Tbk (ELTY)

2. PT Bakrieland Development Tbk (ELTY)

3. PT Sugih Energy Tbk (SUGI)

4. PT Nipress Tbk (NIPS)

Selain itu, BEI memperpanjang suspensi perdagangan efek untuk 6 perusahaan tercatat, yaitu:

1. PT Tiga Pilar Sejahtera Food Tbk (AISA)

2. PT Borneo Lumbung Energi & Metal Tbk (BORN)

3. PT Golden Plantation Tbk (GOLL)

Baca juga: Naik Tak Wajar, BEI Hentikan Saham Smartfren Telecom

4. PT Sigmagold Inti Perkasa (TMPI)

5. PT Cakra Mineral Tbk (CKRA)

6. PT Evergreen Invesco (GREN)

Dengan demikian, Bursa mengimbau kepada pihak yang berkepentingan untuk selalu memperhatikan keterbukaan informasi. Serta, memberikan laporan keuangan secepatnya.

(Fakhri Rezy)

Halaman:
Share :
Follow WhatsApp Channel Okezone untuk update berita terbaru setiap hari
Topik Artikel :
Berita Terkait
Terpopuler
Telusuri berita Finance lainnya