JAKARTA - Percepatan penandatanganan rencana pengembangan (PoD) Blok Masela dinilai perlu dilakukan, lantaran berpengaruh pada perkiraan waktu onstream sumber gas di Laut Arafura. Direktur Eksekutif Energi Watch Mamit Setiawan menerangkan, jangan sampai kembali tertunda karena menurutnya sudah tidak ada lagi masalah berarti.
Terlebih kata Mamit, penandatanganan revisi PoD berjalan lancar ditambah sebelumnya sudah didahului oleh penandatanganan HoA antara otoritas pemerintah Indonesia dengan pihak terkait. Karenanya penundaan penandatanganan PoD yang semula dijadwalkan pada 27 Juli 2018, menimbulkan pertanyaan.
"Terkait dengan belum ditandatangani Blok Masela, saya berpikir memang sangat disayangkan. Harapan saya akhir bulan Juni lalu ditandatangani, karena pasca penandatanganan HOA di Jepang semua sudah clear tinggal perbaikan-perbaikan saja," kata Mamit kepada wartawan di Jakarta, Kamis (4/7/2019).
Baca Juga: Menteri Jonan: Investasi Jepang di Blok Masela Terbesar Sejak 5 Dekade
Sambung dia, diharapkan proses pengembangan Blok Masela ini dapat berjalan secara profesional dan bebas dari pemburuan rente. "Mengingat proyek ini bernilai USD20 miliar, jadi jangan sampai para pencari rente hadir dan merugikan negara ke depannya," lanjutnya.