Inflasi akibat Kemarau Panjang Masuk 'Radar' Pemerintah

Yohana Artha Uly, Jurnalis
Rabu 10 Juli 2019 18:28 WIB
Ilustrasi Kemarau (Foto: Okezone)
Share :

Berdasarkan data Badan Pusat Statsitik (BPS), kelompok pangan bergejolak (volatile food) menjadi komponen penyumbang inflasi terbesar. Pada Juni 2019, andil volatile food terhadap inflasi sebesar 0,35%, jauh diatas komponen inflasi inti yang sebesar 0,22% dan komponen harga diatur pemerintah yang bahkan deflasi sebesar 0,02%.

"Jadi kita harus benar-benar antisipasi musim kekeringan yang mungkin agak di luar kebiasaan ini," tutup Bambang.

Sebelumnya, Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) menyampaikan adanya potensi kekeringan meteorologis yang tersebar di sejumlah wilayah di Indonesia. Wilayah itu memasuki status awas yang telah mengalami Hari Tanpa Hujan (HTH) lebih dari 61 hari dan prakiraan curah hujan rendah kurang 20 mm dalam 10 hari mendatang dengan peluang lebih dari 70%.

Wilayah yang memasuki status awas yakni Jawa Barat yaitu Bekasi, Karawang dan Indramayu, lalu Jawa Tengah terdiri dari Karanganyar, Klaten, Magelang, Purworejo, Rembang, Semarang, Semarang, dan Wonogiri, dan sebagian besar Jawa Timur.

Kemudian di D.I. Yogyakarta terdiri Bantul, Gunung Kidul, Kulonprogo, dan Sleman. Lalu Bali yakni Buleleng, Nusa Tenggara Timur (NTT) terdiri dari Sikka, Lembata, Sumba Timur, Rote Ndao, Kota Kupang, dan Belu. Serta Nusa Tenggara Barat (NTB) terdiri dari Bima, Kota Bima, Lombok Timur, Sumbawa, dan Sumbawa Timur.

(Feby Novalius)

Halaman:
Lihat Semua
Share :
Follow WhatsApp Channel Okezone untuk update berita terbaru setiap hari
Topik Artikel :
Berita Terkait
Terpopuler
Telusuri berita Finance lainnya