JAKARTA - Jalur rel dwiganda atau double-double track (DDT) lintas Cakung-Cikarang sepanjang 12 kilometer diperkirakan rampung pada 2021. DDT lintasan tersebut masih menunggu proses penganggaran dari Kementerian Perhubungan (Kemenhub).
Saat ini DDT yang sudah dibangun dan beroperasi adalah lintas Jatinegara-Cakung sepanjang 9,5 kilometer. Jalur rel dwiganda dengan panjang keseluruhan mencapai 35 kilometer menghabiskan anggaran Rp120 miliar.
Baca Juga: Mulai 1 Agustus, Stasiun Terisi Indramayu Kembali Dioperasikan
Kepala Balai Teknik Perkeretaapian Wilayah Jakarta- Banten Kemenhub Jumardi menuturkan, jalur rel dwiganda telah dicanangkan sejak 2002. Awalnya dibiayai oleh pinjaman dari Badan Kerja sama Internasional Jepang (JICA) dengan syarat tanah bebas 100%. Dalam perjalanannya, pembebasan tanah menemui hambatan sehingga Ditjen Perkeretaapian membiayai anggaran obligasi syariah mulai 2015.
“Sebenarnya jalur sudah dibangun dari Jatinegara- Kota Bekasi, namun terputus di Kranji dan di bawah flyover Summarecon Bekasi,” katanya.
Baca Juga: Menhub Akan Intensifkan Penggunaan Transportasi Komuter di Lampung
Dia mengakui ada kendala dalam proses perluasan DDT dari Kota Bekasi hingga Cikarang, Kabupaten Bekasi. Selain terganjal pembebasan lahan warga di Kota Bekasi, pemerintah juga tidak mengucurkan anggaranan segmen berikutnya.
“Setiap tahun kami mengusulkan anggarannya, namun belum menjadi prioritas,” ucapnya.
Meski tersendat anggaran, dia menilai keberadaan DDT sangat dibutuhkan karena DDT menjadi jalur pemisah antara KRL commuter line dan kereta api jarak jauh penumpang maupun barang.
“Adanya masing-masing jalur tidak akan saling mengganggu karena commuter line pasti akan menunggu kereta jarak jauh melintas terlebih dahulu,” ungkapnya.