8. Jembatan Saudi-Mesir Antara Wilayah Asia dan Afrika
Jalan lintas Saudi-Mesir adalah jembatan yang diusulkan menghubungkan Mesir dengan Arab Saudi. Ini akan mencakup jaringan jalan dan kereta api dan akan dibangun di atas Laut Merah. Sementara lokasi tepatnya masih belum jelas, namun diyakini nantinya akan dibangun antara Nabq, Mesir, dan Ras Alsheikh Hamid, Arab Saudi yang merupakan titik terdekat antara kedua negara, sementara akan dibuat juga jalan memutar di pulau Tiran, Saudi.
Raja Arab Saudi Salman bin Abdul Aziz merealisasikan gagagasan pembangunan jembatan itu selama kunjungan kenegaraan ke Mesir pada 2013. Menurut presiden Mesir Abdel Fattah el-Sisi, jembatan yang nantinya dinamai “Jembatan Raja Salman bin Abdul Aziz,” itu menelan biaya USD3-4 miliar. Saudi ingin membuktikan kepada saingan regionalnya, Iran, bahwa ia memelihara hubungan kuat dengan Mesir.
9. Tunnel Selat Tering Antara Wilayah Asia dan Amerika Utara
Ada beberapa proposal untuk menghubungkan Siberia dengan Alaska. Proposal pertama dibuat pada 1890-an, ketika insinyur Joseph Strauss mengusulkan pembangunan jalur kereta api antara Rusia dan Alaska. Tsar Nicholas II dari Rusia menerima proposal serupa pada 1907, tetapi itu tidak pernah terealisasi karena pecahnya Perang Dunia I. Proposal itu digagas kembali pada 2011. Kali ini konsep berupa terowongan bawah tanah sepanjang 105 kilometer (65 mil) yang akan disebut Tering Strait Tunnel. Tering Strait Tunnel akan menjadi jaringan tiga terowongan: satu untuk melakukan perjalanan dari Rusia ke Alaska, kedua untuk melakukan perjalanan dari Alaska ke Rusia, dan yang ketiga di antaranya disediakan untuk keadaan darurat serta memiliki titik masuk-keluar dengan terowongan lainnya.
Masing-masing dari dua terowongan utama akan memiliki dua jalur kereta api, satu untuk kereta api berkecepatan tinggi dan satu lagi untuk kereta api lebih lambat, serta satu atau dua jalur untuk kendaraan. Juga akan ada pipa air, gas, minyak, dan kabel serat optik. Tering Strait Tunnel diperkirakan menelan biaya sekitar USD35 miliar dan akan memakan waktu 12 hingga 15 tahun proses pembangunannya.
10. Jembatan Tanduk Asia dan Afrika
Jembatan Tanduk adalah jembatan yang diusulkan menghubungkan Djibouti, bertetangga dengan Somalia di Tanduk Afrika, dengan Yaman. Jembatan Tanduk ini nantinya memiliki enam jalur kendaraan dan jalur kereta api. Pembangunannya diusulkan oleh Tarek Bin Laden Construction. Para kritikus mengkritik pembangunan jembatan sepanjang 28,5 kilometer (17,7 mi), yang pada awalnya diperkirakan menelan biaya USD70 miliar karena mahal dan pilihan lokasi yang dianggap buruk karena merupakan zona rawan gempa.
Pada 2008, perdana menteri Djibouti saat itu Dileita Mohamed Dileita membantah keterlibatan pemerintahnya dalam proposal pembangunan jembatan. Namun saat ini pekerjaan awal untuk pembangunan jembatan telah selesai, dan konstruksi sedang direncanakan. Proyek ini didanai oleh Noor City Development Corporation di Dubai. Selain jembatan, ada juga rencana membangun bandara dan jaringan jalan dari Al Noor Yaman ke Dubai di Uni Emirat Arab.
(Rani Hardjanti)