Dari 59 negara dan wilayah yang termasuk dalam pertumbuhan miliader baru, delapan dari 10 negara berasal dari Asia.
"Pasar ekuitas, pasar real estat, dan investasi mewah semuanya memiliki tahun yang luar biasa pada 2017. Pertumbuhan pada 2018 dalam beberapa kasus bagus, tetapi belum mereplikasi level yang terlihat pada 2017, dan prospeknya mencerminkan kondisi yang lebih beragam di masa depan," kata Kepala GlobalData WealthInsight Oliver Williams.
Baca Juga: 10 Fakta Ma Huateng, si 'Kuda' yang Punya Harta Rp498 Triliun
Di Asia juga memudahkan dalam berbisnis sesuai dengan kekayaan. Karena dengan itu dapat memengaruhi jumlah pengusaha kaya di suatu negara dan juga penyebaran kekayaan.
China khususnya telah melihat peningkatan tajam dalam jumlah miliarder dalam lima tahun terakhir, tetapi pertumbuhan tampaknya akan moderat dalam jangka menengah.
(Dani Jumadil Akhir)