Presiden Direktur Gunung Raja Paksi Alousius Maseimilian mengatakan bahwa dana dari IPO, setelah dikurangi biaya-biaya emisi sekitar 99,52% akan digunakan untuk pelunasan utang dalam rangka pembelian aset tetap dan biaya operasi.
"Serta sekitar 0,48% akan digunakan untuk tambahan modal kerja. Dam harapan kami ke depan yakni bisa meningkatkan produktifitas untuk memenuhi kebutuhan pasar dalam negeri yang masih cukup luas," ujar dia di gedung BEI Jakarta, Kamis (19/9/2019).
Menurut dia, pemain industri baja di Indonesia masih memiliki peluang yang sangat luas untuk bertumbuh, mengingat konsumsi baja per kapita Indonesia yang masih cukup rendah.
"Dan kapasitas produksi baja domestik yang masih belum bisa memenuhi permintaan. Sehingga membuat Indonesia masih melakukan impor baja," ungkap dia.
(Dani Jumadil Akhir)