Tak Prioritaskan Keselamatan, Direktur Desak Sriwijaya Air Hentikan Operasi

Feby Novalius, Jurnalis
Senin 30 September 2019 14:51 WIB
Sriwijaya Air. (Foto: Okezone.com/Sriwijaya Air)
Share :

JAKARTA - Sriwijaya Air disarankan untuk menghentikan operasi atas inisiatif sendiri. Pasalnya, manajemn dinilai tidak serius dalam membenahi aspek utamanya keselamatan.

Kapten Toto Soebandoro sekaligus Director of Quality, Safety and Security Sriwijaya Air dalam surat yang ditujukan pada Pelaksana Tugas Direktur Utama Sriwijaya Air JJefferson I Jauwena mengatakan, untuk mempertahankan safe for flight, Direktur Direktorat Kelaikanudaraan dan Pengoperasian Pesawat Udara (DKPPU) melaksanakan pengawasan dan evaluasi kegiatan operasi penerbangan berdasarkan kemampuan yang dimiliki Sriwijaya Air.

Baca Juga: Kisruh Sriwijaya Air, Bagaimana Kelanjutan Kerja Sama dengan Garuda?

Dia pun menindaklanjuti DKPPU dengan menggelar pertemuan dan diskusi bersama Direktur Teknik pada 28 September 2019 untuk mendengar laporan dari pelaksana di lapangan, serta laporan dari inpector DGCA yang terus mengawasi.

Dari laporan tersebut diketahui bahwa ketersediaan tools, equipment, minimum spare dan jumlah qualified engineer yang ada ternyata tidak sesuai dengan laporan yang tertulis dalam kesepakatan yang dilaporkan kepada Dirjen Perhubungan Udara dan Menteri Perhubungan. Termasuk bukti bahwa Sriwijaya Air belum berhasil melakukan kerjasama dengan JAS Engineering atau MRO lain terkait dukungan line maintenance.

"Hal ini berarti risk index masih berada dalam zona merah 4A (tidak dapat diterima dalam situasi yang ada), yang dapat dianggap bahwa Sriwijaya Air kurang serius terhadap kesempatan yang telah diberikan pemerintah untuk melakukan perbaikan," terangnnya, Senin (30/9/2019).

Dengan menimbang hal tersebut, pertama keterbatasan direktorat teknik untuk meneruskan dan mempertahankan kelaikudaraan dengan baik. Kedua, belum adanya laporan keuangan sampai dengan batas waktu yang telah ditentukan, dan ketiga catatan temuan ramp check yang dilakukan oleh inspector DGCA.

Baca Juga: Takut Merugi, Sriwijaya Air Tak Ajukan Penerbangan Tambahan untuk Mudik Lebaran

Oleh karenta itu, Kapten Toto menilai pemerintah sudah mempunyai cukup bukti dan alasan untuk menindak Sriwijya Air stop operasi karena berbagai alasan. Apalagi, rekomendasi ini setelah diskusi dengan direktur teknik dan direktur operasi sebagai pelaksana safety.

"Lami merekomendasikan Sriwijaya Air menyatakan stop operasi atas inisiatif sendiri atau melakukan pengurangan operasional disesuaikan dengan kemampuan untuk beberapa hari ke depan, karena alasan memprioritaskan safety," ujarnya.

"Hal ini akan menjadi nilai lebih bagi perusahaan yang benar-benar menempatkan safety sebagai prioritas utama," sambung dia.

Halaman:
Share :
Follow WhatsApp Channel Okezone untuk update berita terbaru setiap hari
Topik Artikel :
Berita Terkait
Terpopuler
Telusuri berita Finance lainnya