NEW YORK - Dolar AS jatuh terhadap yen Jepang dan franc Swiss dikarenakan masuk ke investasi safe-haven. Kejatuhan tersebut dikarenakan pembicaraan perdagangan antara AS dan China telah mencapai hambatan atas pembelian pertanian.
Negosiasi tersebut terhenti ketika China menyatakan tidak menginginkan kesepakatan yang sepihak terhadap Amerika Serikat seperti dikutip wall street journal.
Baca juga: Dolar Naik Tipis Usai Pernyataan Trump soal Perang Dagang 'Abu-Abu'
Melansir Reuters, New York, Kamis (14/11/2019), investor meninggalkan aset-aset berisiko. Hal ini mendorong aset safe-haven seperti yen Jepang dan Swiss franc meningkat.
Kedua mata uang berada pada level tertinggi dalam sekitar satu minggu terhadap dolar, dengan yen naik 0,21% pada 108,76 dan franc naik 0,38% menjadi 0,989.
Baca juga: Kesepakatan Dagang AS-China Belum Jelas, Indeks Dolar AS Naik
"Hal utama yang tampaknya kami lakukan di FX hari ini adalah mengikuti sedikit kecenderungan risk-off," kata Daniel Katzive, kepala strategi valuta asing untuk Amerika Utara di BNP Paribas.
"Pemikiran di sana adalah bahwa pasar telah mendapatkan harga untuk pandangan yang cukup konstruktif dari risiko resesi yang berkurang, mengurangi risiko perdagangan dan sekarang memangkas kembali sebagian dari optimisme itu," ujarnya.
Baca juga: Dolar Menguat Menanti Rujuknya AS-China
Terhadap euro, franc menguat ke tertinggi satu bulan karena risiko menurun. Selain itu, dana lindung nilai dibatalkan dalam pertaruhan mereka pada perdagangan mata uang.