JAKARTA - Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Erick Thohir buka-bukaan terkait kronologi penyelundupan onderdil motor Harley Davidson yang diangkut oleh pesawat Garuda Indonesia.
Menurut Erick, motor klasik itu tersebut dipesan oleh salah seorang pria berinisial AA. Inisial AA diyakini adalah nama panggilan dari Direktur Utama Garuda Ari Askhara.
Erick menjelaskan, AA memberikan instruksi untuk mencari motor klasik Harley Davidson ini sejak 2018. Motor Harley berjenis Shovelhead ini kemudian dibeli pada April 2019.
Baca Juga: Garuda Klaim Onderdil Harley Davidson di Pesawatnya Bukan Selundupan
"Saudara AA memberi instruksi untuk mencari motor Harley di tahun 2018. Pembelian dilakukan Apri 2019," ujarnya ujarnya dalam acara konferensi pers di Kantor Kementerian Keuangan, Jakarta, Kamis (5/12/2019).
Lalu lanjut Erick, motor tersebut kemudian dikirim ke Indonesia bersamaan dengan datangnya pesawat baru Garuda Indonesia pada 17 November 2019. Pengiriman barang dilakukan setelah dilakukan transfer menuju rekening pribadi finance manager Garuda Indonesia.
"Proses transfer dilakukan di Jakarta ke rekening pribadi finance manager Garuda Indonesia di Amsterdam. Saudara IJ membantu mengurus proses pengiriman dan lain-lain," jelasnya.
Menurut Erick, dirinya mengaku sedih dengan adanya kasus penyelundupan ini. Mengingat saat ini pemerintah tengah melakukan upaya untuk membut BUMN bersih.
"Ini menyedihkan proses secara menyeluruh di dalam BUMN. bukan individu. Ibu sangat sedih, saya sangat sedih. Ketika kita ingin mengangkat citra BUMN, membangun BUMN. Tapi kalau oknum di dalamnya tidak siap," jelasnya.