JAKARTA - Kementerian Keuangan (Kemenkeu) mencatatkan pemerintah pusat telah membelanjakan anggaran sebesar Rp2.310,2 triliun di sepanjang 2019. Realisasi belanja itu setara 93,9% dari pagu dalam APBN 2019 sebesar Rp2.461,1 triliun.
Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati menjelaskan, belanja negara tersebut tercatat tumbuh 4,4% dibandingkan realisasi belanja pemerintah negara di tahun 2018 yang sebesar Rp2.213,1 triliun.
Baca Juga: Lebih Besar dari Target, Defisit APBN Capai Rp353 Triliun di 2019
"Bila dibandingkan tahun sebelumnya, yang tumbuh mencapai 10,3%, jadi pertumbuhan tahun ini yang 4,4% memang lebih rendah," ujarnya dalam konferensi pers di Kantor Kemenkeu, Jakarta, Selasa (7/1/2020).
Realisasi belanja di tahun 2019 terdiri dari belanja pemerintah pusat sebesar Rp1.498,9 triliun atau mencapai 91,7% dari pagu yang sebesar Rp1.634,3 triliun.
Secara rinci mencakup belanja kementerian/lembaga (K/L) Rp876,4 triliun yang mencapai 102,4% dari pagu, belanja non K/L sebesar Rp622,6 triliun atau sudah mencapai 79,9% dari pagu, serta belanja subsidi sebesar Rp201,8 triliun atau sudah mencapai 90% dari pagu.
Baca Juga: Serapan Belanja Negara Rp2.067 Triliun, Wamenkeu: Paling Tinggi 5 Tahun Terakhir
Kemudian terdiri juga dari belanja tranfer ke daerah dan dana desa (TKDD) sebesar Rp811,3 triliun. Realisasi ini mencapai 98,1% dari pagu yang sebesar Rp826,8 triliun.
"Untuk belanja K/L tahun 2018 itu realisasinya bisa 100% dan tumbuh 10,6% dari tahun sebelumnya, jadi belanja K/L tahun 2019 pertumbuhannya 3,5%, masih lebih rendah dari tahun sebelumnya," jelas dia.
Sementara itu, penerimaan negara yang terkumpul tercatat sebesar Rp1.957,2 triliun atau 90,4% dari target APBN 2019 yang sebesar Rp2.165,1 triliun. Angka ini hanya tumbuh 0,7% dibandingkan periode akhir 2018 sebesar Rp1.943,7 triliun.
Realisasi itu berasal dari penerimaan perpajakan mencapai Rp1.545,3 triliun atau sudah mencapai 86,5% dari target yang sebesar Rp1.786,4 triliun. Angka ini pun tumbuh tipis 1,7% dibandingkan realisasi periode tahun sebelumnya yang sebesar Rp 1.518,8 triliun.
Kemudian dari pendapatan negara bukan pajak (PNBP) sebesar Rp405 triliun atau setara dengan 107,1% dari target yang sebesar Rp378,3 triliun. Angka ini turun 1% dari realisasi tahun 2018 yang sebesar Rp409,3 triliun.
Sementara dana hibah berhasil terkumpul mencapai Rp6,8 triliun atau tumbuh sebesar 1.560% dari target yang sebesar Rp400 miliar.
"Pendapatan negara memang mengalami tekanan karena rembesan pelemahan global, terlihat dari pendapatan perpajakan kita. Namun dari PNBP kita masih cukup baik meskipun mengalami tekanan dari komoditas," jelas Sri Mulyani.
(Feby Novalius)