Pabrik Mobil Dipaksa Tutup, Industri Mobil Global Siap Hadapi Resesi

Irene, Jurnalis
Senin 10 Februari 2020 15:08 WIB
Mobil (Foto: Okezone.com)
Share :

JAKARTA - Industri mobil global akan menghadapi resesi berkepanjangan setelah ditutupnya sebagian besar pabrik automotif di China. Hal ini menyusul upaya Pemerintah China untuk menekan penyebaran virus korona. 

Sebenarnya tekanan sudah terasa sejak penutupan pabrik mobil di seluruh China menyambut Tahun Baru Imlek. Tekanan ini ditandai dengan menurunnya penjualan selama dua tahun akibat hilangnya insentif pajak untuk mobil listrik dan ekonomi yang melambat.

Baca Juga: Imbas Virus Korona, DBS Pangkas Proyeksi Ekonomi Singapura ke 0,9%

Tekanan ini diperparah dengan perintah dari China untuk tetap menutup pabriknya setidaknya sampai minggu depan tanggal 14 Febuari mendatang untuk menahan penyebaran virus yang muncul pertama kali di Wuhan, salah satu pusat automotif utamanya. Oleh karenanya, mau tidak mau produsen mobil harus siap untuk merasakan resesi lebih dalam penjualan global.

"Kami berasumsi konsumen akan cenderung menghindari pembelian mobil di toko-toko dealer sampai saat itu untuk mengurangi risiko penularan," ujar analis S&P Global Ratings dalam sebuah laporan, seperti dilansir dari CNN, Senin (10/2/2020).

 Baca Juga: Wabah Virus Korona, Simak 7 Potret di Kawasan Ekonomi China

Perpanjangan penutupan pabrik akan berakibat industri sulit keluar dari resesi. Menurut S&P Global Ratings, wabah korona memaksa produsen mobil di China untuk memangkas produksinya hingga sekitar 15% pada kuartal I.

Merek mobil kenamaan dunia seperti Volkswagen (VLKAF), Toyota (TM), Daimler (DDAIF), General Motors (GM), Renault (RNLSY), Honda (HMC) dan Hyundai (HYMTF) yang banyak berinvestasi di China tentu akan merasakan dampak penutupan pabrik. Hal ini menyusul penanaman investasi besar yang mereka lakukan di China, yang kemudian membentuk kemitraan dengan perusahaan lokal dan membangun pabrik besar.

Halaman:
Share :
Follow WhatsApp Channel Okezone untuk update berita terbaru setiap hari
Topik Artikel :
Berita Terkait
Terpopuler
Telusuri berita Finance lainnya