Volkswagen yang memiliki setidaknya 24 pabrik pembuatan mobil atau suku cadang di China adalah yang paling rentan terhadap kemerosotan. Pabriknya di China terhitung menyumbang 40% dari keseluruhan produksi mobil Volkswagen.
Serupa dengan Toyota yang menghasilkan 15% mobilnya di China, pihaknya mengatakan belum memastikan diri untuk memulai produksi di pekan depan. "Situasinya bervariasi tergantung pada pabrik dan pasokan suku cadangnya. Juga, ada pertimbangan tambahan yang harus diberikan pada pedoman dari pemerintah daerah dan lokal, termasuk hal-hal seperti logistik, jadi kami tidak dapat secara definitif mengatakan apakah kami akan memulai kembali operasi pabrik dari 17 Februari,"
Tesla juga telah mengumumkan penundaan produksi di pabrik barunya di Shanghai. Tidak hanya itu, Hyundai juga menghentikan produksi mobilnya di Korea minggu ini menyusul terganggunya pasokan suku cadang akibat virus korona.
"Bahkan industri yang tampaknya memiliki eksposur rendah ke pemasok Cina hampir pasti akan berisi perusahaan yang sangat bergantung pada input dari China," ujar seorang ekonom di Capital Economics, Simon MacAdam.
Sebagai informasi, China memproduksi lebih banyak mobil bila dibandingkan dengan negara lain. Negara dengan julukan tirai bambu itu juga merupakan pasar terbesar di dunia. Wuhan dan kota lainnya di Provinsi Hubei menyumbang 9 % dari total produksi mobil China.
China juga merupakan basis manufaktur global untuk motor listrik, transmisi, dan komponen lainnya untuk mobil listrik.
(Kurniasih Miftakhul Jannah)