Oleh sebab itu Chandra enggan mengungkapkan target dari penyelesaian kontruksi pada tahun ini. Menurutnya, hingga saat ini progres konstruksi kereta cepat itu sudah mencapai 45%.
Menurutnya, perusahaan akan tetap mendorong kontraktor untuk melakukan pembangunan kontruksi di tengah kondisi saat ini. Pihaknya pun telah meminta kontraktor untuk membuat rancangan yang sesuai terkait kebutuhan pekerja hingga material yang banyak berasal dari China.
"Sudut pandang mereka bentar lagi selesai. Saya tekankan (ke kontraktor), 'anda jangan pikir seperti itu, kayak SARS itu kan 6 bulan juga baru selesai. Jadi kalau enggak dateng (pekerja asal China), bagaimana caranya (mengatasi). Saya push kontraktor bikin plan (perencanaan) sesuai dengan situasi saat ini," jelasnya.
(Dani Jumadil Akhir)