Fakta Virus Korona Hambat Pembangunan Kereta Cepat Jakarta-Bandung, Banyak Pekerja Asal China

Vania Halim, Jurnalis
Minggu 01 Maret 2020 08:05 WIB
Ilustrasi Kereta Cepat (Foto: Okezone.com)
Share :

JAKARTA - Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi memastikan pembangunan Kereta Cepat Jakarta-Bandung terus berjalan sesuai dengan rencana. Targetnya pada tahun 2021 kereta cepat tersebut bisa beroperasi.

"Kami fokus mengerjakan konstruksi, targetnya tetap beroperasi 2021," ujarnya di Kantor Kemenko Bidang Kemaritiman dan Investasi, Jakarta, beberapa waktu lalu.

Budi Karya meyakini, target pengoperasian kereta cepat tersebut bisa di percepat. Menurutnya, kontraktor akan terus di dorong untuk fokus mengerjakan konstruksi.

Berikut Okezone sudah mengumpulkan fakta terkini kereta cepat Jakarta-Bandung, Minggu (1/3/2/2020) :

1. Virus Korona Berdampak pada Pembangunan Konstruksi

Direktur Utama PT Kereta Cepat Indonesia China (KCIC) Chandra Dwiputra mengakui adanya dampak wabah virus korona terhadap pembangunan kontruksi Kereta Cepat Jakarta-Bandung. Menurutnya, banyak pekerja asal China pada akhirnya tak bisa datang ke Indonesia.

"Ini pengaruh korona, banyak tenaga yang pulang, ternyata level enggak hanya bawah, tapi juga di atasnya, manajemennya. keputusan kan harus cepat," ujar Chandra ditemui di Kantor Kemenko Bidang Kemaritiman dan Investasi, Jakarta, Jumat (21/2/2020).

Dia menyatakan, sekitar 300 pekerja asal China yang terlibat dalam proyek Kereta Cepat Jakarta-Bandung tertahan di negaranya. Semua pekerja itu berada di level manajer hingga konsultan.

2. Progres Konstuksi Sudah 45%

Direktur Utama PT Kereta Cepat Indonesia China (KCIC) Chandra Dwiputra enggan mengungkapkan target dari penyelesaian kontruksi pada tahun ini. Menurutnya, hingga saat ini progres konstruksi kereta cepat itu sudah mencapai 45%.

Chandra menjelaskan perusahaan akan tetap mendorong kontraktor untuk melakukan pembangunan kontruksi di tengah kondisi saat ini. Pihaknya pun telah meminta kontraktor untuk membuat rancangan yang sesuai terkait kebutuhan pekerja hingga material yang banyak berasal dari China.

"Sudut pandang mereka bentar lagi selesai. Saya tekankan (ke kontraktor), 'anda jangan pikir seperti itu, kayak SARS itu kan 6 bulan juga baru selesai. Jadi kalau enggak dateng (pekerja asal China), bagaimana caranya (mengatasi). Saya push kontraktor bikin plan (perencanaan) sesuai dengan situasi saat ini," jelasnya

Halaman:
Share :
Follow WhatsApp Channel Okezone untuk update berita terbaru setiap hari
Topik Artikel :
Berita Terkait
Terpopuler
Telusuri berita Finance lainnya