JAKARTA – Ekonomi China terhantam penyebaran virus korona. Selama dua bulan pertama di 2020, ekspor China mengalami penurunan tajam sementara impor juga melambat. Hal tersebut dipicu oleh wabah virus korona yang mengganggu jalannya operasi bisnis, rantai pasokan global, dan aktivitas ekonomi.
Baca Juga: Virus Korona Bikin Investor Takut, Wall Street Lesu
Berdasarkan data, selama Januari-Februari 2020 ekspor China mengalami penurunan sebesar 17,2% dibandingkan periode yang sama pada tahun sebelumnya. Angka tersebut merupakan penurunan tertajam sejak Februari 2019.
Berita yang dilansir Reuters menyebutkan, impor China merosot 4% dari tahun sebelumnya. Namun angka tersebut masih lebih baik dibandingkan ekspektasi pasar yang sebelumnya memperkirakan penurunannya mencapai 15%. Impor China melonjak sebesar 16,5% pada bulan Desember 2019 karena didukung oleh kesepakatan awal perdagangan antara Amerika Serikat dan China.
Baca Juga: Virus Korona Bakal Berdampak Panjang bagi Ekonomi China
Tak hanya itu, China juga mengalami defisit perdagangan sebesar USD7,09 miliar pada Januari-Februari 2020. Padahal sebelumnya para analis memperkirakan China akan mengalami surplus perdagangan sebesar USD24,6 miliar, dilansir dari VOA, Senin (9/3/2020).
Untuk diketahui, penyebaran virus korona semakin meluas. Beberapa negara seperti Italia dan Korea Selatan mencatatkan peningkatan jumlah warga yang terpapar virus korona. Hingga kini, korona telah menewaskan lebih dari 3.000 orang dan menginfeksi lebih dari 80 ribu orang di China.
(Kurniasih Miftakhul Jannah)