Nantinya lanjut Agus, hasil produksi ini akan didistribusikan langsung untuk kebutuhan di dalam negeri. Meskipun dirinya masih belum mendapatkan data resmi tentang kebutuhan APD di dalam negeri.
"Memang masih ada beberapa data yang berbeda di antara Kementerian. Ada satu Kementerian yang menyatakan bahwa kebutuhan dalam negeri sebulannya sekitar 16 juta ya buat APD, ada Kementerian lainnya yang bilang kebutuhan sekitar 4-5 juta APD oleh tenaga medis," kata Agus.
Namun jika nantinya ada stok yang berlebih yang dihasilkan oleh industri, tidak menutup kemungkinan untuk dilakukan ekspor. Atau bisa juga APD asal Indonesia ini ditukar dengan ventilator yang saat ini sangat dibutuhkan.
"Ini (ekspor) bisa dijadikan sebagai alat bargaining kita kepada negara-negara yang sudah memproduksi ventilator dan kita akan melakukan posisi barter, kita akan memproduksi APD, kita akan mengirim APD kepada mereka dan mereka akan membayar dengan ventilator," jelasnya.
(Dani Jumadil Akhir)