JAKARTA - Sejumlah perusahaan telah menerapkan Work From Home (WFH) atau bekerja dari rumah menyusul maraknya Covid-19. Meski dari rumah, pekerjaan harus bisa maksimal.
Meski terlihat WFH menyenangkan, namun ada saja kendala yang akan dihadapi para pekerja. Misalnya, salah persepsi karena komunikasi tidak dilakukan dengan tatap muka. Atau karyawan bekerja di atas kasur sehingga terkadang tertidur. Berikut cara sukses bekerja dari rumah seperti dikutip BBC, Jakarta, Senin (13/4/2020).
1. Tingkatkan intensitas komunikasi
Baik karena virus corona atau bukan, kunci utama bekerja dari rumah adalah komunikasi yang jelas dengan atasan. Ketahuilah secara jelas perihal yang mereka tuntut dari Anda.
"Miliki ekspektasi yang jelas dalam komunikasi sehari-hari," kata Barbara Larson, profesor ilmu manajemen di Northeastern University, Boston, yang mendalami kebiasaan bekerja jarak jauh.
Baca Juga: 6 Trik Work from Home agar Maksimal, Jangan Lupa Buat Daftar Tugas!
"Bertanyalah pada manajer Anda, apakah mereka keberatan berkomunikasi selama 10 menit saat memulai dan mengakhiri hari kerja. Seringkali mereka tidak memikirkannya," ujar Larson.
Kebanyakan orang menghabiskan waktu mereka Close Proximity dengan atasan mereka. Artinya, komunikasi adalah hal sepele dan tak membutuhkan usaha besar.
Namun itu tidak terjadi pada situasi kerja di luar kantor. Hambatan komunikasi terjadi jika kantor Anda tidak terbiasa dengan pola kerja jarak jauh.
Baca Juga: 5 Cara Profesional Hadapi Sederet Problem Teknis Work from Home
Alasannya, menurut Larson, bisa jadi karena manajer Anda tidak biasa memimpin tim secara virtual atau karena perusahaan Anda tidak memiliki perangkat kerja yang memungkinkan Anda kerja dari rumah, seperti aplikasi komunikasi Slack atau program konferensi video Zoom.
Walau begitu, bahkan bagi mereka yang terbiasa tidak bekerja di kantor, pola kerja jarak jauh bisa membuat kinerja Anda tidak terstruktur dan membuat Anda terisolasi.
Tahun 2019, sebuah survei terhadap 2.500 pekerja jarah jauh yang dilakukan Buffer, agensi pengembangan merek online, menemukan bahwa kesepian adalah salah satu hambatan utama yang dirasakan 19% responden.