5 Cara Sukses WFH, Komunikasi Jelas dan Jangan Gunakan Laptop di Kasur

, Jurnalis
Senin 13 April 2020 11:24 WIB
WFH (Foto: Shutterstock)
Share :

4. Tekankan Saling Percaya

Karantina berkepanjangan juga berpotensi mempengaruhi psikologi dan produktivitas pekerja. Itulah mengapa Larson menyarankan perusahaan berusaha meneruskan kondisi normal dan sikap saling percaya dalam kondisi yang tidak biasa.

Cara yang dianjurkannya, antara lain pesta makan pizza secara virtual atau menikmati koktail bersama-sama melalui Slack atau Skype.

"Itu adalah cara yang baik untuk menjaga kebersamaan. Mungkin aneh, tapi semua orang merasakan hal yang sama, jadi itu akan terasa menyenangkan," kata Larson.

Dia menyebut itu sebagai mentalitas bahwa 'kita semua melalui ini bersama-sama'. "Cara tersebut menambah unsur kesembronoan dan keringanan terhadap situasi yang sulit," tuturnya.

Sutton juga mendukung ide menyalurkan aktivitas sosial di kantor secara daring. "Rayakan ulang tahun, berikan pujian terhadap target yang tercapai serta proyek yang telah selesai. Luangkan waktu untuk saling berbincang dan ngobrol ringan saat rehat kerja," ujar Sutton.

Jangan buat kesalahan karena ini adalah periode yang berat. Kabar buruk, cemas diri sendiri atau orang tua yang kita sayangi jatuh sakit, serta bergulat saat berbelanja tisu toilet bisa berdampak buruk.

Namun semakin baik upaya lebih yang Anda berikan untuk berkomunikasi dengan kolega, maka semakin besar pula peluang Anda mencegah nuansa negatif selama masa karantina yang bisa berujung depresi ini.

"Secara umum, periode bekerja dari rumah selama dua hingga empat pekan bisa menyakitkan secara personal maupun ekonomi, walau sebenarnya itu dapat Anda tahan," kata Bloom.

"Semakin panjang masa kerja dari rumah itu, misalnya dua sampai tiga bulan, maka akan ada ongkos kesehatan dan ekonomi besar yang harus Anda tanggung."

Bloom sepakat bahwa solusinya adalah interaksi saling tatap wajah yang sesering mungkin melalui telepon video maupun pemeriksaan kerja yang rutin oleh manajer, terutama bagi karyawan yang tinggal sendiri dan merasa sendirian.

Pertemuan tak resmi yang rutin seperti mengambil kopi atau minuman lain juga dianggapnya penting.

5. Jaga Psikologi Tim

Jika Anda adalah manajer, tanggung jawab menyediakan saluran komunikasi yang lancar adalah tanggung jawab Anda. Begitu pula upaya untuk menjaga psikologi anggota tim Anda.

"Mudah sekali depresi hari-hari ini. Jika Anda adalah manajer, akuilah jika ada tekanan dan kesulitan. Tugas Anda adalah menjadi penyemagat tim," kata Bloom.

Itu adalah siasat jitu jika orang-orang bekerja dari rumah lebih dari dua pekan, sebuah kemungkinan yang sangat bisa terjadi.

"Ciptakan kondisi kerja seperti itu. Jagalah semangat rekan-rekan kerja Anda," ujar Larson.

(Dani Jumadil Akhir)

Halaman:
Lihat Semua
Share :
Follow WhatsApp Channel Okezone untuk update berita terbaru setiap hari
Topik Artikel :
Berita Terkait
Terpopuler
Telusuri berita Finance lainnya