6 Fakta Stimulus Kelas Menengah, Bertahan Hidup dari Corona

Giri Hartomo, Jurnalis
Minggu 26 April 2020 07:55 WIB
Virus Corona (Foto: Okezone)
Share :

JAKARTA - Pemerintah telah menyiapkan paket stimulus ekonomi dampak pandemi virus corona atau coronavirus disease (Covid-19) sebesar Rp450 triliun.

Dana ini terkumpul dari realokasi anggaran sejumlah Kementerian/Lembaga dari APBN 2020. Namun, anggaran penanganan Covid-19 yang mencapai Rp450 triliun dirasa kurang.

Untuk itu, pemerintah tengah menyiapkan lagi stimulus ekonomi bagi kelas menengah sebesar Rp150 triliun. Hingga saat ini stimulus tersebut masih dibahas bersama Otoritas Jasa Keuangan (OJK) dan Bank Indonesia (BI).

Berikut fakta stimulus tambahan untuk kelas menengah seperti dirangkum Okezone, Jakarta, Minggu (26/4/2020).

1. Anggaran Rp150 Triliun

Pemerintah tengah menyiapkan skema pemberian bantuan kepada kelas menengah atau Usaha mikro kecil menengah (UMKM) yang terdampak atau Covid-19. Hal itu disampaikan oleh Kepala BKF Kementerian Keuangan Febrio Kacaribu.

"Jadi sekitar Rp150 triliun yang masih digodok tapi bisa indikasikan untuk relaksasi dan stimulus untuk UMKM ini yang akan kita kejar," ujar dia dalam video conference di Jakarta, Senin 20 April 2020.

2. Tujuan Pemberian Stimulus Tambahan

 

Anggaran Rp150 triliun itu akan dimanfaatkan untuk memberikan bantuan masyarakat kelas menengah dan UMKM khususnya di sektor informal.

"Yang tidak mendapat bantuan perlindungan sosial yakni PKH, kartu sembako, dan lainnya," kata Kepala BKF Kementerian Keuangan, Febrio Kacaribu.

3. Lapor Presiden Jokowi

Selain untuk kelas menengah, prioritas dan skema dana Rp150 triliun untuk program pemulihan ekonomi nasional ini juga akan dilaporkan kepada Presiden Joko Widodo (Jokowi).

"Kita sampaikan ke Presiden Jokowi. Ini tujuannya ke arah kelas menengah yang UMKM-nya," jelas dia.

4. Masih Dikaji Bersama

Dirjen Anggaran Kementerian Keuangan, Askolani menyebut skema pemberian bantuan kepada pelaku UMKM dan dunia usaha dari dana pencadangan sebesar Rp150 triliun.

"Kami (pemerintah), cadangkan pembiayaan Rp150 triliun untuk bentuk dukungan lain UMKM dan dunia usaha," ujar dia pada telekonferensi di Jakarta, Selasa (21/4/2020).

Menurut dia, skema pemberian bantuan pembiayaan ini masih difinalkan antara pemerintah bersama, Bank Indonesia (BI), Otoritas Jasa Keuangan (OJK) dan Lembaga Penjamin Simpanan (LPS).

"Skema ini masih disiapkan pemerintah dengan perbankan dengan OJK, BI, dan LPS. Hal tersebut untuk bagaimana tangani dampak dari kegiatan sektor ekonomi dan keuangan," ungkap dia.

5. Melengkapi Paket Stimulus Rp450 Triliun

Dirjen Anggaran Kementerian Keuangan, Askolani menambahkan, skema bantuan ini melengkapi langkah pemerintah dalam mengatasi dampak virus corona atau Covid-19.

"Kami (pemerintah), sudah mengalokasikan anggaran untuk sektor kesehatan, sosial safety net atau perlindungan sosial, dan yang terakhir adalah bantuan kepada dunia usaha," tandas dia.

6. Stimulus Gerakan Ekonomi

 

Ekonom Raden Pardede mengingatkan, pemerintah untuk mengatasi krisis dengan cepat dan tepat. Menurutnya, jika pandemi berlangsung lama dan tidak diatasi dengan cepat, bisa menyebabkan krisis berkepanjangan dan pertumbuhan ekonomi Indonesia tumbuh negatif 3% hingga 4%. Tapi sebaliknya, jika cepat ditangani, ekonomi Indonesia bisa pulih.

Menurut dia, meski stimulus yang disiapkan pemerintah lebih kecil dibanding negara-negara lain, yakni 2,5% dari PDB, namun kebijakan ini harus didukung. Kebijakan stimulus yang digelontorkan pemerintah memang berisiko meningkatkan defisit dan jumlah utang negara.

"Namun yang perlu diingat semua pihak, kebijakan stimulus ini menjadi upaya negara membantu rakyatnya, agar tetap bekerja dan bertahan hidup," ujar dia, Jumat 24 April 2020.

(Dani Jumadil Akhir)

Halaman:
Share :
Follow WhatsApp Channel Okezone untuk update berita terbaru setiap hari
Topik Artikel :
Berita Terkait
Terpopuler
Telusuri berita Finance lainnya