Baca juga: 2,2 Juta Ton Garam Impor Sudah Masuk ke Indonesia, Mau Ditambah?
"Jika Kemenko mengatur harga garam, Kemenko Marves yang akan mencari cara bagaimana meningkatkan produksinya. Kita sedang berusaha agar produksi garam tidak lagi dilakukan dengan cara konvensional," ungkap Safri.
Ia mengatakan, jika produksi garam dilakukan dengan cara yang tradisional, dalam setahun hanya bisa menghasilkan 60 hektare per tahun. Sedangkan saat ini lahan garam tersedia 3.000 hektare. Jika proses produksinya di upgrade akan bisa menghasilkan 150 hektare per tahun.
"Kalau kita bisa menghasilkan 150 hektare per ton itu baru bisa maksimal. Dan nantinya kita akan bisa swasembada," pungkas Safir.
(Fakhri Rezy)