Covid-19 Bikin Situasi Tak Normal, Ekonomi RI Diprediksi Minus 3% di Kuartal II-2020

Taufik Fajar, Jurnalis
Jum'at 19 Juni 2020 09:51 WIB
Ekonomi RI Minus (Foto: Shutterstock)
Share :

JAKARTA - Pandemi Covid-19 menimbulkan setidaknya tiga dampak terhadap perekonomian, yaitu penurunan pertumbuhan ekonomi, peningkatan pengangguran dan peningkatan kemiskinan. Untuk itu, Pemerintah harus segera menyiapkan program dan kebijakan pemulihan secara cepat dan tepat.

Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto menyebut ada langkah-langkah yang ditempuh Pemerintah. Seperti, dalam setiap langkah yang pemerintah ambil tersebut selalu mempertimbangkan aspek kesehatan, sosial, ekonomi, dan keuangan.

Baca Juga: Diprediksi Minus 3,4% di Kuartal II, Ekonomi RI Masih Punya Peluang 

Kemudian, lanjut dia, langkah pertama, program exit strategy yaitu pembukaan ekonomi secara bertahap menuju tatanan kenormalan baru. Kedua, program pemulihan ekonomi nasional. Ketiga, reset dan transformasi ekonomi.

"Reset menjadi penting karena berbagai sektor ekonomi sudah turun minus sehingga dari minus itu perlu dikembalikan ke 0, lalu dari 0 kita akan transformasikan agar berkembang menjadi positif," ujar Airlangga dalam keterangan tertulisnya, Jumat (19/6/2020).

Dia juga menjelaskan, pandemi Covid-19 memberikan tekanan pada perekonomian, baik dari sisi permintaan maupun penawaran. Semua indikator memberikan sinyal pelemahan ekonomi.

"Tapi, saya mengingatkan bahwa kita ini sedang berada di situasi yang tidak normal. Ini penting agar kita semua mempunyai pemahaman yang sama bahwa kondisi yang terjadi saat ini adalah sama dengan 215 negara lain di dunia. Hampir seluruh negara di dunia masuk di dalam periode minus. Pandemi ini pun berdampak besar pada berbagai sektor perekonomian, ini yang membedakan dengan krisis di tahun 1998 dan 2008,” ungkap dia.

Baca Juga: Ramalan Sri Mulyani Ekonomi RI Minus 3,1% di Kuartal II-2020 

Tetapi, Indonesia memiliki resiliensi lebih kuat dari negara lain. Tiga negara yang masih relatif positif secara ekonomi adalah China, India, dan Indonesia. Selain itu, ekonomi Indonesia di tahun 2020 diprediksi masih di jalur positif, yaitu menurut proyeksi IMF akan tumbuh 0.5% dan menurut World Bank diperkirakan tidak tumbuh (0%).

"Apabila kita lihat di kuartal pertama Indonesia juga masih positif, tapi memang di kuartal kedua dengan adanya PSBB, Indonesia diprediksi masuk di dalam jalur minus sekitar -3%," jelas dia.

Halaman:
Share :
Follow WhatsApp Channel Okezone untuk update berita terbaru setiap hari
Topik Artikel :
Berita Terkait
Terpopuler
Telusuri berita Finance lainnya