Sri Mulyani Curhat Lagi Sibuk Ngurus Ekonomi Digital Dikagetkan Covid-19

JAKARTA - Menteri Keuangan (Menkeu) Sri Mulyani Indrawati bercerita mengenai dua periode masa jabatannya sebagai pengelola anggaran negara. Bahkan, tantangan ekonomi politik di setiap periodenya berbeda-beda.

Dirinya mengatakan, kebijakan fiskal atau Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) merupakan esensi yang sangat penting dan hampir identik dengan jatuh bangunnya Republik Indonesia. Oleh karena itu, Menkeu melihat pentingnya merekam kebijakan pada setiap periode dan menjadikannya pembelajaran.

 Baca juga: IHSG Menguat tapi Volume Transaksi Bursa Turun 9,86%

“Itu peranan dari fiskal menjadi luar biasa dan inilah yang kita coba untuk rekam dan kita coba untuk mengatakan kita setiap periode selalu belajar," ujar Sri Mulyani dalam siaran pers yang diterima di Jakarta, Senin (6/7/2020).

Namun pada masa-masanya menjabat, dirinya telah menyiapkan semua sendi-sendi pembangunan untuk mendorong ekonomi digital mulai dari Sumber Daya Manusia (SDM), lingkungan investasi, kebijakan perdagangan, hingga infrastruktur. Tapi, di tengah kesibukannya, Covid-19 pun datang.

"Lagi kami sibuk begitu, tiba-tiba kena shock Covid-19 ini. Ini juga mengubah dan meriset semuanya," imbuhnya.

 Baca juga: Hampir Terjun ke Zona Merah, IHSG Ditutup Naik Tipis ke 4.974

Dia pun menceritakan pertama kali ditunjuk sebagai pimpinan di Kementerian Keuangan (Kemenkeu) tahun 2005, di mana berbagai undang-undang yang baru dibuat mulai diimplementasikan. Menurutnya, pada periode itu tantangannya luar biasa dan bagaimana Kemenkeu sebagai suatu institusi yang tidak punya pengalaman tiba-tiba harus melakukan berbagai hal.

“Di sinilah apa yang disebut reformasi. Mungkin yang kami lakukan di Kementerian Keuangan adalah bagaimana membangun Kementerian Keuangan dalam spirit kebijakan fiskal baru yang fondasinya totally different dari masa-masa sebelumnya,” papar Menkeu.

(Fakhri Rezy)