NEW YORK - Mata uang Amerika Serikat (AS) dolar melemah ke level terendah terhadap euro pada perdagangan Senin (27/7/2020) waktu setempat. Hal ini di tengah kekhawatiran tentang meningkatnya jumlah kasus virus Corona di AS dan menjelang pertemuan bank sentral AS, Federal Reserve.
Melansir Reuters, Jakarta, Selasa (28/7/2020), Indeks dolar turun 0,72% menjadi 93,68. Sebelumnya sempat turun ke 93,47, terendah sejak Juni 2018.
Baca juga: Perang Dingin Lawan China, Dolar AS Babak Belur
Sementara itu, euro naik 0,9% terhadap dolar AS pada USD1,1726. Setelah sebelumnya mencapai USD1,1781, level tertinggi sejak September 2018.
Ukuran luas dari posisi dolar pada hari Jumat menunjukkan bahwa posisi jual bersih di greenback pekan lalu naik ke level tertinggi sejak April 2018.
Baca juga: Dolar AS Terus Merosot, Simak Penyebabnya
Safe-haven yen Jepang menguat karena kekhawatiran tentang memburuknya hubungan AS-China. Ketegangan meningkat setelah Washington pekan lalu memerintahkan konsulat China di Houston untuk menutup, mendorong Beijing untuk menutup konsulat AS di Chengdu.
Dolar turun 0,66% terhadap Jepang yen menjadi 105,42 yen. Setelah sebelumnya turun menjadi 105,13, terlemah sejak 13 Maret.
Sterling naik ke tertinggi lebih dari empat bulan, didorong oleh kelemahan dolar dan karena ketidakpastian Brexit dan prospek ekonomi Inggris membuat sebagian besar investor tetap berada di luar pasar.