JAKARTA - Badan Pusat Statistik (BPS) bakal segera mengumumkan pertumbuhan ekonomi kuartal II 2020 pada 5 Agustus. Ekonom Indef Bhima Yudhistira memprediksi pertumbuhan ekonomi kuartal II diperkirakan akan tumbuh minus 3,26-3.88%.
Adapun, perlambatan konsumsi rumah tangga dan lambatnya realisasi stimulus disertai rendahnya aktivitas manufaktur jadi penyebab utama anjloknya perekonomian pada kuartal II.
"Penanganan pandemi covid19 yang lambat dan kebingungan kebijakan kesehatan memperparah kepercayaan konsumen untuk berbelanja," ujar Bhima saat dihubungi di Jakarta, Selasa (4/8/2020).
Baca Juga: Sabar Ya! Birokrasi yang Ruwet Hambat Pemulihan Ekonomi
Sedangkan di sisi lain, Ekonom Core Piter Abdullah mengatakan pertumbuhan ekonomi bisa mencapai -5%. Hal ini disebabkan turunya konsumsi serta investasi dan ekspor yang membuat pertumbuhan ekonomi anjlok