JAKARTA - Kementerian Ketenagakerjaan (Kemenaker) terus menyusun langkah strategis untuk menekan laju pengangguran di Indonesia. Diharapkan jumlah pengangguran Tanah Air bisa terus berkurang.
Salah satu caranya dengan mempersiapkan wadah bagi para pengusaha melalui program pembinaan maupun pendampingan Tenaga Kerja Mandiri (TKM), merangkai teknis ataupun program untuk mendukung pengembangan bisnis, hingga upaya pemerataan dan penempatan Pekerja Migran Indonesia (PMI) dengan program pembinaan Pemerintah.
Baca Juga: Tekan Pengangguran, Dana Segar Rp36,4 Triliun Segera Cair
"Dengan demikian, diharapkan persentase para tenaga kerja formal di Indonesia dapat berkembang pesat seiring realisasi strategi perluasan kesempatan kerja," tulis keterangan resmi Kemenaker, Selasa (4/8/2020).
Kemenaker membuat program untuk menciptakan peluang kerja jangka panjang, yakni dengan meningkatkan intensitas pekerja untuk dapat menghasilkan output terbaik dimana langkah ini juga diharapkan dapat membantu meningkatkan pertumbuhan ekonomi di Indonesia.
Baca Juga: Tinggal 1% Penyaluran BLT Dana Desa Beres
"Dari aspek aspek strategi penciptaan peluang kerja jangka panjang ini diharapkan mampu memaksimalkan kinerja program pemerintah Indonesia dengan turut memaksimalkan potensi tenaga kerja yang lebih baik," lanjutnya.
Menurut data Laporan Kinerja 2019, Direktorat Jenderal Pembinaan Penempatan Tenaga Kerja dan Perluasan Kesempatan Kerja (Ditjen Binapenta & PKK), Program Nawacita milik Pemerintah telah berhasil menciptakan 10 juta kesempatan kerja pada 2018.
"Kurva 2019 yang justru terpantau menurun 13,64% dari tahun sebelumnya, membuat Pemerintah Indonesia harus sigap menyiapkan segala persiapan untuk jutaan tenaga kerja di Indonesia," tutupnya.
Sebelumnya, Badan Pusat Statistik (BPS) menyatakan jumlah pengangguran di Indonesia bertambah menjadi 6,88 juta orang pada Februari 2020. Angka ini naik 60.000 orang 0,06 juta orang dibanding periode yang sama tahun lalu.
Kepala BPS Suhariyanto mengatakan, dalam setahun terakhir, pengangguran bertambah 60.000 orang, berbeda dengan Tingkat Pengangguran Terbuka (TPT) yang turun menjadi 4,99% pada Februari 2020.
"Dilihat dari tingkat pendidikan, TPT Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) masih yang paling tinggi diantara tingkat pendidikan lain, yaitu sebesar 8,49%," kata Suhariyanto, Jakarta, Selasa 5 Mei 2020.
(Feby Novalius)