JAKARTA - Asosiasi Pekerja (Aspek) Indonesia menilai alokasi dana yang diperuntukan sebagai bantuan kepada pekerja dinilai masih sangat kecil. Di mana pemerintah menyiapkan bantuan sebesar Rp37,7 triliun untuk gaji tambahan Rp600.000 per bulan kepada 15,7 juta pekerja dengan pendapatan di bawah Rp5 juta.
Menurut Presiden Aspek Mirah Sumirat, pemberian subsidi gaji untuk pekerja dengan gaji Rp5 juta perlu diperluas. Karena bisa meningkatkan daya beli di masa pandemi virus corona (Covid-19) seperti saat ini.
Baca Juga: Ada yang Lolos Dapat Bantuan Rp600.000, tapi Sayang Tak Terdaftar di BPJS Ketenagakerjaan
"Dari alokasi dana Rp700 triliun untuk penanggulangan Covid-19, maka dana sebesar Rp37 triliun untuk BLT bagi pekerja tersebut, sebaiknya ditambah, baik dari jumlah nominal per bulan, maupun dari jangka waktu pemberian BLT. Alasannya untuk dapat meningkatkan daya beli pekerja di masa pandemi covid 19," ujarnya kepada Okezone, Kamis (13/8/2020).
Menurut Mirah, adanya pandemi seperti saat ini membuat pengeluaran semakin membengkak. Dari mulai tagihan listrik yang naik karena bekerja dari rumah hingga kebutuhan paket kuota internet.
Baca Juga: Erick Thohir: Siswa, Guru dan Dosen Akan Dapat Subsidi Pulsa
"Beban hidup masyarakat semakin berat akibat kenaikan tarif listrik, kenaikan iuran BPJS Kesehatan, kenaikan harga kebutuhan pokok termasuk biaya kuota internet untuk program pembelajaran jarak jauh. Selain itu juga karena para pekerja dan masyarakat telah membayar berbagai jenis pajak kepada Negara," jelasnya.
Mirah juga meminta kepada para pekerja Badan Usaha Milik Negara (BUMN) untuk bisa diberikan bantuan juga. Khususnya bagi mereka yang merupakan para karyawan kontrak.
"Jangan ada diskriminasi untuk pekerja di BUMN. Seharusnya pekerja BUMN juga punya hak yang sama untuk bisa mendapatkan BLT ini," kata Mirah.
Menurut Mirah, para karyawan kontrak di perusahaan BUMN ini juga banyak yang memiliki upah di bawah Rp5 juta. Khususnya bagi mereka para pekerja di lingkungan anak cucu perusahaan.