JAKARTA - Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi Luhut Binsar Pandjaitan memimpin rapat koordinasi persiapan program vaksinasi. Hal itu untuk melanjutkan kebijakan Pengendalian Covid-19 dan Pemulihan Ekonomi Nasional.
"Saat ini vaksin menjadi hal yang sangat penting bagi kita. Oleh karena itu, prioritas utama kita saat ini adalah pemantapan dalam logistik, target penerima, serta mekanisme vaksinasi yang akan kita laksanakan,” ujar dia dalam keterangan tertulisnya di Jakarta, Kamis (1/10/2020).
Baca juga: Sri Mulyani Siapkan Rp163 Miliar Sertifikasi 10.000 Produk Farmasi dan Alat Kesehatan
Menanggapi ucapan Menko Luhut, Menteri Kesehatan Terawan Agus Putranto yang hadir dalam rakor itu memaparkan prioritas dari target penerima vaksin tersebut.
"Prioritas vaksin akan diberikan kepada garda terdepan yaitu seluruh tenaga medis dan seluruh masyarakat yang bekerja pada fasilitas medis. Berikutnya akan diberikan kepada masyarakat dengan kategori high risk, yaitu pekerja pada usia 18-59 tahun," ungkap dia.
Baca juga: Sertifikasi Produk Kesehatan Lokal, Luhut: Kita Tak Lagi Impor
Hingga saat ini, menurut Menkes Terawan kebutuhan vaksinasi mencapai 320 juta dosis. "Dan dengan indeks pemakaian vaksin, maka kita harus bisa menyediakan 352 juta dosis vaksin,” jelas dia.
Penyediaan vaksin ini dilakukan bersama dengan Kementerian Luar Negeri, Kementerian BUMN, Kepala BOPM, serta Kepala BNPB. Dijelaskan oleh Wakil Menteri BUMN Budi Gunadi Sadikin, saat ini kapasitas penyimpanan vaksin yang dimiliki oleh BUMN mencapai 123 juta vaksin. Oleh karena itu, sedang dilakukan kerja sama antar lembaga BUMN, khususnya oleh Bio Farma dan Kimia Farma sebagai produsen obat, dalam pengadaan Cold Chain Equipment Inventory hingga memuat 300 juta vaksin.
Pengadaan Cold Chain disiapkan untuk datangnya vaksin dari berbagai negara yang telah membantu Indonesia dalam pengadaan vaksin tersebut.