9,7 Juta Orang Menganggur, Pemerintah Berusaha PHK Tidak Meluas. Apa Langkah Menaker?

Fadel Prayoga, Jurnalis
Kamis 26 November 2020 14:36 WIB
Menaker Bicara Angkatan Kerja. (Foto: Okezone.com/iNews)
Share :

JAKARTA - Pandemi Covid-19 tidak hanya merenggut nyawa tetapi juga menimbulkan turbulensi ekonomi yang mendorong Indonesia masuk ke dalam jurang resesi. Tidak sedikit perusahaan yang bangkrut dan yang lainnya kalaupun bertahan harus memberlakukan Pemutusan Hubungan Kerja (PHK).

Berdasarkan data dari Badan Pusat Statistik (BPS), jumlah pengangguran di Indonesia periode Agustus 2020 mencapai 9,77 juta orang, naik dari 7,10 juta orang pada Agustus 2019. Angka ini akan terus bertambah jika gelombang PHK tidak diredam. Lalu bagaimana pemerintah mengatasi problematika PHK, pengangguran, dan ketenagakerjaan di Indonesia pada masa pandemi Covid-19 ini?

Baca Juga: Krisdayanti: Banyak Startup Bakal Gugur dan Sisakan Pengangguran

Menteri Ketenagakerjaan Ida Fauziyah mengatakan kepada Gus Miftah, pemerintah terus berupaya agar Pemutusan Hubungan Kerja (PHK) tidak semakin meluas akibat pandemi Covid-19.

"Pemerintah melakukan banyak langkah agar PHK tidak semakin meluas. PHK menjadi pilihan terakhir dan kalau lihat data Kemenaker dari 2,1 juta yang terdampak pandemi Covid-19, rata-rata pekerja formal kebanyakan dirumahkan, bukan di-PHK. Sekitar 20-25% yang di-PHK", ungkap Ida Fauziyah, Kamis (26/11/2020). 

‘Ngobrol Bareng Gus Miftah’ episode Jumat, 27 November Pukul 20.00 di iNews, akan mengungkap banyak pelajaran penting tentang memaknai masalah yang timbul akibat pandemi Covid-19.

Gus Miftah mengatakan "Karena pandemi banyak orang khawatir dengan rezekinya. Allah SWT menjamin rezeki untuk hamba-Nya. Jika kita meragukan rezeki-Nya, berarti kita meragukan Sang Pemberi Rezeki".

Baca Juga: 10 Pekerjaaan yang Paling Banyak Kena PHK Selama Pandemi Covid-19

Tak hanya buka-bukaan soal angkatan kerja di masa pandemi, Menaker Ida Fauziyah juga menuturkan kesannya pada sosok Presiden keempat Republik Indonesia, Gus Dur. "Sosok Gus Dur masih diperlukan dalam kondisi bahwa kita masih punya tantangan pluralitas yang luar biasa".

Halaman:
Share :
Follow WhatsApp Channel Okezone untuk update berita terbaru setiap hari
Topik Artikel :
Berita Terkait
Terpopuler
Telusuri berita Finance lainnya