SKK Migas mendorong digitalisasi di KKKS dan integrasi dengan sistem yang ada di SKK Migas agar mempercepat proses, akurasi data dan pengambilan keputusan, serta tentu saja ada efisiensi proses yang menjadi nilai tambah industri hulu migas nasional.
Di sela-sela acara konvensi, Deputi Operasi SKK Migas Julius Wiratno menyampaikan pada umumnya industri hulu migas berada di remote area, maka keberhasilan menerapkan operasional secara digital akan sangat berdampak pada efektifitas dan efisiensi operasional.
“Digitalisasi melalui integrated operation center (IOC) dan lainnya yang sudah dilakukan SKK Migas, sangat dirasakan manfaatnya, ditengah pandemi Covid-19 dan harga minyak yang masih rendah kinerja sampai triwulan 3 tahun 2020 dengan lifting minyak mencapai 100,3% serta prognosa proyek tahun 2020 yang akan bisa diselesaikan sebanyak 14 proyek dari target 12 menegaskan pentingnya digitalisasi," pungkas Julius.
(Dani Jumadil Akhir)