JAKARTA - Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian menggelar Rapat Koordinasi Komite Kebijakan Pembiayaan bagi UMKM untuk Pelaksanaan Kredit Usaha Rakyat (KUR) tahun 2021.
Rapat digelar untuk mengevaluasi penyaluran KUR tahun 2020 dan memutuskan kebijakan yang menjadi dasar pelaksanaan KUR di tahun 2021.
Baca Juga: Realisasi Penyaluran KUR Baru Rp111,2 Triliun hingga September
Dalam rapat diputuskan, Pemerintah akan meningkatkan plafon KUR tahun 2021 menjadi sebesar Rp253 triliun, meningkat dibandingkan plafon yang telah ditetapkan sebelumnya yaitu Rp220 triliun.
Peningkatan tersebut merupakan respons atas antusiasme pelaku UMKM yang tinggi atas kehadiran KUR dengan suku bunga rendah dan juga harapan pemulihan usaha UMKM.
Di tengah upaya pemulihan ekonomi nasional, pemerintah akan terus memacu penyaluran KUR sebagai upaya untuk mendorong dan mengembangkan UMKM, agar dapat membantu pemerataan dan pertumbuhan ekonomi secara nasional.
Baca Juga: Realisasi Penyaluran KUR Baru Rp111,2 Triliun hingga September
“Kebutuhan KUR untuk UMKM dalam rangka mempercepat pemulihan ekonomi pada masa COVID-19 sangat besar, karena itu target penyaluran KUR tahun depan ditingkatkan. Dengan peningkatan itu, plafon KUR ditingkatkan dari Rp220 triliun menjadi Rp253 triliun, sehingga ada tambahan anggaran subsidi bunga KUR tahun 2021 sebesar Rp7,6 Triliun,” ujar Menteri Koordinator Bidang Perekonomian, Airlangga Hartarto.
Pemerintah juga memutuskan untuk memberikan tambahan subsidi bunga KUR sebesar 3% selama 6 bulan.
Penyaluran KUR Berjalan Baik & NPL Terjaga Rendah
Perekonomian Indonesia telah melewati posisi dengan kontraksi terdalam pada triwulan II/2020, yaitu sebesar -5,32% (yoy). Kondisi ini berdampak pada penyaluran KUR yang sempat mengalami perlambatan. Penyaluran KUR berangsur membaik, terutama di Triwulan III/2020 dan terlihat malah melebihi jumlah penyaluran pada masa sebelum Covid-19. Kalau sebelum Covid-19 yang lalu penyaluran sekitar Rp 15 triliun hingga Rp19 triliun, maka pada Oktober 2020 sudah mencapai Rp 21,4 triliun dan bahkan di November 2020 realisasi penyaluran per bulan sebesar Rp 23,9 triliun.
Adapun, total penyaluran KUR sejak Januari hingga 21 Desember 2020, tercatat sebesar Rp 188,11 triliun, atau sekitar 99% dari target tahun 2020 yang ditetapkan sebesar Rp 190 triliun. KUR telah disalurkan kepada sekitar 5,81 juta Debitur, dengan outstanding sebesar Rp 226,5 triliun dan NPL cukup rendah di posisi 0,63%.
Kinerja yang membaik tersebut juga diiringi dengan pangsa KUR sektor produktif yang meningkat menjadi 57,3% dibandingkan tahun 2019 sebesar 52%. Peningkatan pangsa terbesar terjadi pada KUR sektor pertanian dari 26% pada tahun 2019 menjadi 30% pada tahun 2020, selanjutnya disusul KUR sektor industri yang meningkat dari 8,2% menjadi 10,7%.