Proyek Rp6,8 Triliun, Kini LRT Jakarta Cuma Angkut 102 Penumpang/Hari

Suparjo Ramalan, Jurnalis
Kamis 21 Januari 2021 20:05 WIB
LRT Jakarta (Foto: Okezone)
Share :

JAKARTA - Angkutan umum Light Rail Transit (LRT) Jakarta rute Gading-Velodrome menjadi sorotan karena sepi peminat. Hal ini membuat tingkat okupansi penumpang tidak sesuai target.

Moda transportasi Ibu Kota dengan nilai investasi sebesar Rp6,8 triliun itu hanya mengangkut 102 orang per harinya.

Angka itu jauh dari rencana awal Pemerintah Provinsi (Pemprov) DKI Jakarta saat sebelum moda transportasi integrasi itu dibangun sejak 2015 silam. Rencana awal, okupansi diproyeksikan mampu membawa 14.000 penumpang per hari.

Baca Juga: LRT Jakarta 'Ditinggal' Penumpang, Ini Penampakannya

Manajemen PT LRT Jakarta menilai, tingkat keterisian yang tercatat minim itu akibat Pemerintah Pusat memberlakukan kebijakan Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB) saat pandemi Covid-19 berlangsung. Sebelumnya, kereta mengangkut 900 penumpang dalam sehari.

"Penumpang di masa relaksasi tertinggi 900 penumpang. Jadi, kondisi pada saat kita buka komersial kira-kira 4.500 jadi 22-25 persen kembali menuju ke normalnya inline dengan kondisi masyarakat di sekitarnya," ujar Direktur LRT Jakarta Wijanarko dikutip pada Kamis (21/1/2021).

Reporter MNC News Portal menguji pernyataan manajemen LRT Jakarta. Dari pantauan di lapangan pada pekan ketiga Januari 2021, koridor yang menghubungkan Kelapa Gading-Velodrome sepanjang 5,8 kilometer (km) tersebut hanya didatangi sejumlah penumpang saja. Artinya, okupansi penumpang justru tidak mencapai 102 orang per hari.

Baca Juga: LRT Jakarta 'Ditinggal' Penumpang, Ini Penampakannya

Saat menjajaki tiga stasiun seperti Velodrome, Equestrian, dan Pulomas, suasana menggambarkan hal yang jauh dari keramaian layaknya stasiun kereta lain di kota besar seperti Jakarta. Kondisi di tiga stasiun itu hampir serupa, bahkan, di sisi kiri dan kanan stasiun Equestrian dan Pulomas tidak terlihat satu penumpang pun berjaga-jaga menunggu kereta tiba. Suasana hanya memperlihatkan sejumlah petugas keamanan sigap siap melayani penumpang.

Reporter MNC News Portal juga mencoba menjajaki kereta LRT secara bergantian dari dua arah yang berbeda, arah Velodrome-Pegangsaan dan sebaliknya. Sepanjang perjalanan tidak ada penambahan penumpang, meski kereta tetap berhenti disetiap stasiun. Sementara, kereta yang ditumpangi hanya mengangkut lima-enam orang saja.

LRT Jakarta memang didesain Pemerintah DKI Jakarta menggunakan sistem integrasi antar moda. Di mana, integrasi penumpang LRT dihubungkan dengan TransJakarta melalui skybridge di Jalan Pemuda. Manajemen perseroan plat merah milik Pemda DKI itu meyakini inovasi itu mampu mencapai target okupansi kereta. Namun, upaya itu masih menjadi harapan.

Halaman:
Share :
Follow WhatsApp Channel Okezone untuk update berita terbaru setiap hari
Topik Artikel :
Berita Terkait
Terpopuler
Telusuri berita Finance lainnya