JAKARTA - Penyebaran Covid-19 di Indonesia sudah menyentuh angka satu juta atau tepatnya 1.012.350. Melihat fenomena itu, tercetus usulan untuk menerapkan kebijakan lockdown di akhir pekan.
Menanggapi hal itu, Ekonom Indef Bhima Yudhistira menilai rencana pelarangan aktivitas sosial tak akan menyelesaikan krisis ekonomi dan penyebaran wabah tersebut.
"Ide untuk pembatasan sosial di akhir pekan ini juga enggak akan selesaikan masalah," kata Bhima kepada Okezone, Kamis (28/1/2021).
Baca Juga: Menko Airlangga Berencana Longgarkan PPKM di Februari
Menurut dia, virus itu tak hanya menyebar saat orang bepergian di akhir pekan saja, tapi juga terjadi di kawasan perkantoran.
"Virus juga menyebar di klaster perkantoran. Kalau mau tutup semua," ujarnya.
Dia menjelaskan, penerapan itu akan sia-sia karena seharusnya pengetatan itu dilakukan sejah setahun lalu sebelum ekonomi Indonesia tercebur ke jurang resesi.
"Tapi ini sebenarnya terlambat juga karena langkah pembatasan sosial yg ketat harusnya dilakukan sejak januari 2020 tahun lalu," ujarnya.
Baca Juga: Krisis Kesehatan dan Ekonomi Harus Diselesaikan Bersama, Jokowi: Tak Mudah
Sebelumnya, Anggota Komisi IX DPR Saleh Partaonan Daulay mengatakan, daripada hanya memperpanjang PPKM, lebih baik pemerintah melakukan lockdown total akhir pekan, mulai Jumat malam pukul 19.00 WIB hingga Senin pukul 05.00 pagi.
"Selama dua hari tiga malam, semua orang tidak boleh lagi keluar rumah. Itu terutama di daerah zona merah dan oranye di seluruh Indonesia. Nanti dia hanya boleh keluar lagi pada Senin jam 5 pagi," katanya, Senin (25/1/2021).
Dikatakan Saleh, jika semua orang berada di dalam rumah secara menyeluruh selama dua hari tiga malam secara bersamaan, diharapkan akan berdampak pada menurunnya tingkat penyebaran virus.