JAKARTA - Program Pemulihan Ekonomi Nasional (PEN) mesti dievaluasi seperti memperbaiki data sasaran penerima, perbaikan mekanisme pengalokasian.
Direktur Eksekutif Indef Tauhid Ahmad mengatakan, perubahan nilai alokasi anggaran, menghapus kegiatan-kegiatan program PEN yang boros dan tidak efektif.
Baca Juga: PPKM Mikro Diterapkan Besok, Begini Skema Pembiayaannya
"Hingga menempatkan skala prioritas dalam menjaga konsumsi masyarakat untuk makanan dan minuman tetap terjaga dengan baik," kata Tauhid Ahmad di Jakarta, Senin (8/2/2021).
Lanjutnya, alokasi anggaran PEN 2021 yang diperkirakan Rp619 triliun perlu dikaji ulang mengingat skenario yang sama dengan 2020 tampaknya akan bernasib sama dengan 2021.
"Anggaran K/L dan Pemda yang sebesar Rp141 triliun dengan kenaikan lebih dari 100% dibandingkan 2020 yang sebesar Rp66,59 triliun perlu dialokasikan untuk menambal bansos bagi kelompok masyarakat terbawah," katanya.
Baca Juga: Aturan PPKM Mikro: WFH Bisa 50% hingga Mal Buka Sampai Jam 9 Malam
Pemerintah harus dapat memastikan bahwa ketersediaan vaksin benar-benar dapat disediakan dalam kurun waktu tahun 2021 ini.
"Jika terlambat maka hanya akan mimpi bahwa pemulihan ekonomi benar-benar terjadi. Untuk itu, perlu upaya yang cukup serius dalam pengadaan vaksin dalam kurun waktu relatif cepat," tandasnya.
(Feby Novalius)