Energi Baru Terbarukan Tak Akan Habis 100 Tahun

Oktiani Endarwati, Jurnalis
Senin 08 Maret 2021 17:17 WIB
PLTS. (Foto: Okezone.com/BUMN)
Share :

JAKARTA - Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Arifin Tasrif mengatakan, Indonesia memiliki potensi energi baru dan terbarukan (EBT) sekitar 400 gigawatt (GW) yang berasal dari surya, panas bumi, samudera, bayu, hidro, dan biomassa.

Secara rinci, sumber energi terbarukan tersebut terdiri dari 18.000 megawatt (WW) energi dari arus laut, 24.000 MW energi dari panas bumi, 32.000 MW dari bioenergi, 60.000 MW dari angin, 75.000 MW dari air, dan 200.000 MW dari matahari.

"Jadi kalau bicara 100 tahun lagi ini masih bisa kita andalkan karena ini tidak akan habis. Tentu saja teknologi juga akan terus berkembang sehingga pemanfaatan sumber-sumber energi ini akan kompetitif," ujarnya dalam Forum Teknologi dan Inovasi Energi Masa Depan yang bertajuk "Imagining Indonesia’s Energy Future", Senin (8/3/2021).

Baca Juga: 50% Energi Terbarukan RI dari Matahari

Arifin menuturkan, pengembangan EBT tentu memerlukan dukungan penelitian dan pengembangan atau research and development (R&D) agar teknologi yang diciptakan oleh anak bangsa bisa dimanfaatkan. Selain itu, dukungan regulasi juga dibutuhkan. Saat ini Peraturan Presiden (Perpres) mengenai tarif pembelian tenaga listrik dari EBT masih dibahas oleh pemerintah.

"Kami sudah membuat rancangan Perpres tarif untuk EBT di mana dalam rancangan tersebut ditentukan tarif listrik dari masing-masing jenis energi mulai dari skala berapa, size kapasitasnya, berapa harganya sehingga diharapkan bisa memberikan daya tarik bagi investor," ungkapnya.

Dia melanjutkan, selain Perpres EBT, pemerintah dan DPR juga tengah menggodok Rancangan Undang-Undang (RUU) EBT untuk mendukung pengembangan energi terbarukan di dalam negeri. Proses penyusunan RUU ini melibatkan banyak stakeholder dan kementerian terkait. Beberapa poin yang penting yang dibahas dalam RUU EBT antara lain terkait kemudahan perizinan usaha.

Baca Juga: Menteri ESDM: Sumber Energi Terbarukan di RI Besar, tapi.

"Tentu saja akan mencakup semua faktor-faktor yang terkait dengan para stakeholder karena prosesnya melalui FGD yang artinya masukan dari berbagai sektor. Ini ditargetkan bisa diselesaikan mungkin dalam bulan Oktober," tandasnya.

Sementara itu, PT Adaro Indonesia mulai mengembangkan proyek energi terbarukan. Direktur Pemasaran PT Adaro Indonesia Hendri Tan mengatakan bahawa perusaha mulai mengembangkan pembangkit listrik tenaga surya. Salah satunya di wilayah Kalimantan Selatan.

“Jadi ada beberapa wilayah yang kami explore, saat ini penerapannya di beberapa daerah sudah berjalan. Kami juga mempunyai pembangkit listrik tenaga uap yaitu Bimasena Power Indonesia. Ini merupakan salah satu PLTU terbesar di Asia Tenggara,” kata Hendri.

Halaman:
Share :
Follow WhatsApp Channel Okezone untuk update berita terbaru setiap hari
Topik Artikel :
Berita Terkait
Terpopuler
Telusuri berita Finance lainnya