5. Pemeliharaan
Penyulaman dilakukan sampai umur 1,5 BST dengan memakai benih cadangan yang telah diseleksi dan disemaikan. Penyiraman Jahe termasuk tanaman yang tidak menyukai tempat yang tergenang. Masa kritis kebutuhan air bagi tanaman jahe sampai pada tahap pertumbuhan vegetatif optimum (6 bulan setelah tanam). Penyiangan dan Pembumbunan Penyiangan dilakukan dengan cara membuang gulma dengan hati-hati sampai umur 6 BST.
Perbaikan saluran drainase pemisah petak dilakukan dengan menaikkan permukaan tanah pada petak tanaman pada saat musim hujan. Pembumbunan dilakukan setelah penyiangan mulai umur 3 bulan.
6. Panen
Untuk jahe muda panen dapat dilakukan pada umur 4-6 BST, sedangkan untuk benih dapat dipanen setelah daun menguning dan mati, umur lebih dari 9 BST untuk jahe putih besar dan jahe emprit, umur lebih dari 10 BST untuk jahe merah. Panen dilakukan dengan cara membongkar seluruh rimpang menggunakan garpu dan rimpang diangkat secara keseluruhan, setelah itu tanah dan akar yang menempel dibersihkan.
7. Pascapanen
Untuk kebutuhan konsumsi, rimpang yang sudah dipanen dicuci bersih dengan air mengalir, kemudian ditiriskan dan dikering anginkan, lalu masukkan kedalam karung dan disimpan. Untuk pembuatan simplisia rimpang dicuci bersih, ditiriskan kemudian diiris membujur dengan ketebalan 2-5 mm, dijemur dibawah sinar matahari yang telah dialasi dengan tikar bambu yang bersih dan ditutup kain hitam sampai kadar air 9-10% atau dikeringkan dengan oven dengan suhu tidak lebih dari 45oC.
Simplisia yang telah kering dikemas dalam wadah kedap udara.
Wadah atau kemasan yang digunakan sebaiknya bersifat inert, artinya tidak mudah beraksi dengan bahan lain, tidak beracun, mampu melindungi simplisia dari penguapan aktif, pengaruh cahaya, oksigen, uap air, cemaran mikroba, kotoran, dan serangga. Kemasan diberi label yang berisi informasi nama bahan, tanggal produksi, tempat produksi dan berat bersih. Simplisia yang sudah dikemas disimpan di ruang penyimpanan yang bersih, sejuk (suhu ruang 10-15oC) dan kering.
Untuk keperluan benih, rimpang yang telah dibersihkan dimasukan dalam karung jala, atau disusun di atas rak/para para, di ruang penyimpanan yang sejuk, ventilasi, tidak bocor, penerangan cukup, tidak kena sinar matahari langsung, dan bebas dari hama gudang.
(Feby Novalius)