Siap-Siap, Permintaan Batu Bara Bakal Makin Menurun

Oktiani Endarwati, Jurnalis
Jum'at 19 Maret 2021 13:41 WIB
Batu Bara (Reuters)
Share :

JAKARTA - Batu bara masih merupakan energi terbesar yang digunakan untuk memproduksi pembangkit listrik. Namun, pasar batu bara cenderung menurun dalam jangka panjang. Hal ini dipengaruhi oleh percepatan inisiatif net zero carbon.

Direktur Jenderal Mineral dan Batubara (Minerba) Kementerian ESDM Ridwan Djamaluddin mengatakan, proyeksi secara global akan terjadi penurunan permintaan batu bara mencapai 25% di tahun 2035 dan 40% di tahun 2050. Berdasarkan forecast rencana produksi batu bara, diproyeksikan produksi batu bara semakin meningkat seiring dengan peningkatan permintaan kebutuhan batu bara di dalam negeri.

 Baca juga: Dihapus dari Daftar Bahan Beracun, Limbah Batu Bara Bisa untuk Infrastruktur

"Bauran energi batu bara masih besar namun porsinya akan mengecil. Kita juga akan terus memastikan bahwa di dalam negeri kita tidak kekurangan," ujarnya dalam webinar Bimasena Energy Dialogue, Jumat (19/3/2021).

Dia melanjutkan, Indonesia memiliki sumber daya dan cadangan batu bara yang besar serta potensi produk hilirisasi batu bara yang dapat mensubstitusi bahan bakar (BBM dan BBG), dan Bahan Baku Industri Kimia.

 Baca juga: Harga Batu Bara Turun Imbas China 'Irit' Listrik

Dalam hal ini, pemerintah mendorong hilirisasi batu bara untuk dapat mensubstitusi bahan bakar (BBM dan BBG), dan bahan baku industri kimia, diantaranya methanol dan dimethyl ether (DME). Saat ini terdapat 2 proyek gasifikasi batubara di Indonesia yang sudah ditetapkan menjadi Proyek Strategis Nasional (PSN), yaitu Gasifikasi Batubara “Coal to DME” di Tanjung Enim (PT Bukit Asam) dan Gasifikasi Batubara “Coal to Methanol” di Kaltim (Bumi Resource – Ithaca Group – Air Product).

Halaman:
Share :
Follow WhatsApp Channel Okezone untuk update berita terbaru setiap hari
Topik Artikel :
Berita Terkait
Terpopuler
Telusuri berita Finance lainnya