JAKARTA - Pemerintah mendorong penggunaan satu data Indonesia untuk menjalankan dan mendukung beberapa program pemerintah. Apalagi pada tahun ini, pemerintah akan melakukan beberapa reformasi kebijakan.
Menteri Perencanaan Pembangunan Nasional atau Kepala Badan Perencanaan Pembangunan Nasiinal (PPN/Bappenas) Suharso Monoarfa mengatakan, satu data Indonesia menjadi salah satu yang sangat penting dalam mendukung fokus pembangunan tahun ini. Seperti reformasi sistem kesehatan nasional.
Baca Juga: Syarat Dapat BLT Mahasiswa Rp2,4 Juta untuk Bayar Kuliah
Fokus Penguatan Sistem Kesehatan Nasional di 2021 yang pertama adalah Penguatan Gerakan Masyarakat Hidup Sehat sebagai langkah promotif dan preventif melalui kegiatan peningkatan perilaku untuk pengurangan risiko penyakit tidak menular, penguatan fungsi puskesmas, dan peningkatan imunisasi.
Kedua, penguatan Ketahanan Kesehatan yaitu kemampuan untuk mencegah, mendeteksi, dan juga merespons melalui memperkuat pos pintu masuk atau kantor kesehatan pelabuhan, sistem penguatan dini, surveilans penyakit realtime, kapasitas dan jejaring laboratorium, kesiapan SDM, dan protokol dan tata laksana respon cepat, serta perluasan case detection, skrining, dan karantina kesehatan.
Baca Juga: Pencairan Bansos, Kepala Bappenas: Penggunaan Satu Data Sangat Penting
Ketiga, penguatan sumber daya melalui pemenuhan fasilitas dan alat kesehatan sesuai kelas RS dan sistem rujukan, pemenuhan dokter dan 9 jenis tenaga kesehatan di puskesmas, pemenuhan vaksin dan obat, dukungan insentif bagi industri farmasi dan alat kesehatan dalam negeri.
Selain reformasi pada sistem kesehatan nasional, pemerintah juga tengah fokus dalam reformasi perlindungan sosial pada tahun ini. Ada beberapa upaya yang akan dilakukan untuk mendukung arah kebijakan ini.
Salah satunya adalah perbaikan basis data atau database terkait penyaluran perlindungan sosial, yaitu bantuan sosial (bansos) dan jaminan sosial. Selain itu, pemerintah juga tengah melakukan penguatan pada ketahanan pangan.