Sebelumnya, Kepala BPH Migas M Fansurullah Asa menginstruksikan Pertamina untuk tetap menjamin ketersediaan dan kelancaran distribusi BBM untuk wilayah Ibu Kota dan sekitarnya. BPH Migas bersama Pertamina telah melakukan mitigasi agar suplai BBM tetap berjalan normal.
Kilang Minyak/Refinery Unit (RU) VI Balongan memiliki peran strategis dan vital dalam menjaga kestabilan pasokan BBM yang akan disalurkan ke pusat bisnis dan Pemerintahan Indonesia khususnya di DKI Jakarta, sebagian Banten, dan sebagian Jawa Barat. RU VI Balongan mengolah minyak mentah (crude oil) menjadi produk BBM, Non BBM dan Petrokimia dengan kapasitas sebesar 125 MBSD.
Produk BBM yang dihasilkan, mensuplai kebutuhan BBM di Jakarta Raya melalui Terminal BBM (TBBM) Balongan, TBBM Cikampek dan TBBM Jakarta Group (TBBM Plumpang dan TBBM Tanjung Priuk) yang terhubung dengan fasilitas onshore pipe 16 inch, ±228 km.
Dia menyampaikan terkait insiden tersebut BPH Migas telah berkoordinasi dengan PT. Pertamina (Persero) untuk segera melaksanakan Pola RAE (Regular-Alternative-Emergency) khususnya bagi Fuel Terminal/TBBM yang terdampak paska Kebakaran Tangki T-301G (RU VI Balongan) untuk menjamin ketersediaan dan kelancaran pendistribusian BBM. Diharapkan PT Pertamina (Persero) memastikan Coverage Days (CD) untuk masing-masing produk diatas 11 hari (Peraturan BPH Migas No 9/2020 tentang Penyediaan Cadangan Operasional BBM, pasal 4).
“Pasokan BBM di Jakarta Raya aman, karena Pertamina memiliki skenario pola RAE (Regular-Alternative-Emergency) yang mana mengalihkan suplai BBM dari RU IV Cilacap melalui TBBM Bandung Raya (TBBM Ujung Berung/Padalarang) maupun dari TBBM Tanjung Gerem. Masyarakat tidak perlu panik atau melakukan penimbunan BBM karena BBM tetap tersedia dan terdistribusi dengan baik dan tidak ada kendala” jelas Ifan, Senin (29/03/21).
(Feby Novalius)