Ahli Perminyakan Rekomendasikan Keterbukaan Data dan Proyek Migas demi 1 Juta Barel/Hari

, Jurnalis
Kamis 15 April 2021 13:36 WIB
Minyak (Foto: Shutterstock)
Share :

JAKARTA - Ikatan Ahli Teknik Perminyakan Indonesia (IATMI) merekomendasikan keterbukaan data terkait efisiensi dan strategi pembiayaan proyek hulu minyak dan gas (migas) antara Kontraktor Kontrak Kerja Sama (KKKS) dan Satuan Kerja Khusus Pelaksana Kegiatan Usaha Hulu Migas (SKK Migas).

Hal tersebut dipercaya dapat mendorong perubahan strategi pengelolaan dan alih tukar praktik terbaik antar-KKKS, sehingga mendukung target produksi nasional sebesar 1 juta barel minyak per hari dan 12 miliar standar kaki kubik gas per hari pada 2030 yang dicanangkan oleh pemerintah.

“IATMI juga memberikan beberapa rekomendasi yang menyoroti perlunya akselerasi proses persetujuan izin pengembangan lapangan (Plan of Development) migas, terutama bagi lapangan-lapangan tua di Indonesia,” kata Ketua Umum IATMI John Hisar Simamora seperti dilansir Antara, di Jakarta, Kamis (15/4/2021).

Baca Juga: SKK Migas dan KKKS Berhasil Rumuskan Strategi Tambahan Produksi Minyak 

IATMI juga merekomendasikan perlunya revisi terkait penyederhanaan aturan dalam Pedoman Tata Kerja (PTK). Rekomendasi tersebut berdasarkan hasil konferensi internasional bertajuk Bending the production curve and transitioning to new energy landscape yang digelar secara virtual, Sabtu (10/4/2021).

Konferensi dihadiri 600 peserta, dari hampir seluruh pemangku kepentingan sektor migas. Konferensi juga diikuti sejumlah diaspora profesional migas Indonesia di Malaysia, Kuwait, Qatar, Rusia, Norwegia, Inggris, Australia, dan beberapa negara lainnya.

Target produksi migas nasional 1 juta barel minyak per hari dan 12 miliar standar kaki kubik gas per hari pada 2030, yang didasarkan pada masukan rencana jangka panjang dari setiap KKKS di Indonesia tersebut, memang memiliki tantangan teknik dan nonteknis.

Halaman:
Share :
Follow WhatsApp Channel Okezone untuk update berita terbaru setiap hari
Topik Artikel :
Berita Terkait
Terpopuler
Telusuri berita Finance lainnya