Tak hanya IFG, industri jasa keuangan Indonesia secara keseluruhan dinilai perlu melakukan bertransformasi dan inovasi. Agar tujuan menjadi pilar kekuatan ekonomi yang memberikan kontribusi bagi pelanggan dan dan pemegang saham bisa diimplementasikan.
"Terbaik bagi pelanggannya, tapi juga memberikan nilai bagi pemegang saham dan masyarakat. Saya menyambut baik terbentuknya IFG Progres sebagai ide baru yang inovatif progresif dan berlandaskan Akhlak untuk menjadi rujukan pembuat kebijakan, praktisi, akademisi dalam memajukan industri jasa keuangan serta meningkatkan literasi jasa keuangan," tutur Erick.
Dalam prosesnya, transformasi ekonomi BUMN dan industri jasa keuangan, lanjut Erick, lebih maju dan lebih kuat memerlukan pemikiran yang progresif dan sinergi yang erat, hingga tata kelola yang baik. Kolaborasi ini bisa mengatasi semua tantangan dan memaksimalkan semua potensi yang dimiliki.
(Feby Novalius)